SKRINING KELAYAKAN DAN PERENCANAAN KEHAMILAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Nur Indah Noviyanti, Susanti Susanti, Gusriani Gusriani

Abstract


Keluarga berencana (KB) merupakan pelayanan kesehatan bagi perempuan yang tujuannya untuk mencegah masalah kesehatan pada wanita. Tindakan dari pelayanan KB ini adalah agar terhindar dari kelahiran yang tidak diinginkan, menunda kehamilan, mengatur jarak kehamilan, serta menghentingkan kehamilan. Tujuan dari program KB yang dibentuk oleh pemerintah adalah untuk membentuk keluaraga yang sejahtera secara kesehatan, ekonomi dan sosial. Program KB ini dapat terlaksana dengan metode penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Gunung lingkas merupakan salah satu kelurahan di kota Tarakan yang memiliki kepadatan jumlah penduduk yaitu 1369 jiwa dengan 390 kepala keluarga (KK), tingkat kesertaan akseptor KB aktif yang kurang/dibawah rata-rata, rendahnya partisipasi keluarga dalam kegiatan ketahanan keluarga, serta perekonomian yang cukup rendah.  Hal ini membuat perlunya dilakukan inovasi untuk menjembatangi pemerintah melalui Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan kader dapat bersinergi dalam meningkatkan layanan penyuluhan kepada masyarakat khususnya Psangan Usia Subur (PUS) untuk mendukung nawacita presiden.

Permasalahan mitra yang ada di keluruhan Gunung Lingkas adalah rendahnyanya partisipan akseptor KB dan ditambah dengan masalah pandemi COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru yang mengakibatkan pembatasan pelayanan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan KB. Hal ini, mengakibatkan masyarakat lebih memilih untuk tidak melanjutkan akseptor KB.. Indikasi inilah yang menjadi pemicau kehamilan yang tidak diinginkan (unwated).  Kehamilan yang tidak diinginkan    menjadikan kehamilan yang tidak berkualitas yang berdampak luas terhadap kasus-kasus terkait peningkatan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak, seperti kasus aborsi, perdarahan, anemia selama hamil, malnutrisi , premature, berat bayi lahir rendah, dan kurangnya pemenuhan kebutuhan psikologis karena anak yang terlahir tidak diinginkan. Untuk mencegah adanya “baby boom†dan kehamilan yang tidak diinginkan maka solusi yang ditawarkan adalah melakukan penyuluhan panduan pelayanan KB selama masa pandemic COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Selain itu pentingnya melakukan skrining kelayakan dan perencanaan kehamilan pada PUS agar terciptanya keluarga bahagia dan sejahtera. Pelaksanaan ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peran PLKB dan Kader dalam melakukan penyuluhan Panduan pelayanan KB selama masa COVID-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Hal ini tentunya akan meningkatkan aktifitas pelayanan KB di wilayah Kelurahan Gunung Lingkas.


Keywords


PLKB, Kader, Pelayanan, KB

Full Text:

PDF

References


BKKBN. (2020). ANTISIPASI BABY BOOM PASCA PANDEMI COVID-19, BKKBN JALANKAN PELAYANAN KB DENGAN TETAP MENJAGA JARAK DAN KONSELING MELALUI MEDIA ONLINE. Siaran Pers No. RILIS/54/B4/BKKBN/V/2020.

Indonesia, K. K. R. (2020). Panduan Pelayanan Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi Dalam Situasi Pandemi Covid-19. Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika, 55–58.

Kurniawan, U. K., Pratomo, H., & Bachtiar, A. (2010). Kinerja Penyuluhan Keluarga Berencana di Indonesia: Pedoman Pengujian Efektivitas Kinerja pada Era Desentralisasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.




DOI: https://doi.org/10.35334/neotyce.v1i0.2269

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Borneo Community Health Service (NEOTYCE) Journal Indexed by:

image hostimage hostimage hostimage host 

Borneo Community Health Service (NEOTYCE) Journal

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

JL. AMAL LAMA, NOMOR 1, KELURAHAN PANTAI AMAL, KOTA TARAKAN 77123

Phone : (+62)82188737351

Email :bchs@borneo.ac.id

Laman : http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/NEOTYCE

View My Stats