Diversifikasi Olahan Hasil Perikanan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Wilayah Kelurahan Nunukan Tengah
Abstract
Stunting adalah masalah kompleks yang memiliki beragam faktor risiko penyebab, termasuk faktor sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Tidak terpenuhinya asupan gizi yang baik dapat menjadi faktor resiko sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari asupan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing. Kalimantan Utara memiliki potensi kekayaan sumberdaya pesisir dan kelautan serta sumber daya hayati dan non-hayati yang sangat beragam. Namun hal ini tidak dibarengi dengan konsumsi produk hasil tangkapan laut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi hasil perikanan adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan hasil perikanan yaitu melalui diversifikasi olahan hasil perikanan berbasis pangan lokal diwilayah Kelurahan Nunukan Tengah  pada kelompok keluarga beresiko tinggi. Program ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai konsumsi olahan hasil perikanan sehingga menurunkan angka stunting diwilayah tersebut.
Kata Kunci: Pelatihan; Pengolahan Ikan; Stunting
Abstrak.
Stunting adalah masalah kompleks yang memiliki beragam faktor risiko penyebab, termasuk faktor sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Tidak terpenuhinya asupan gizi yang baik dapat menjadi faktor resiko sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari asupan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing. Kalimantan Utara memiliki potensi kekayaan sumberdaya pesisir dan kelautan serta sumber daya hayati dan non-hayati yang sangat beragam. Namun hal ini tidak dibarengi dengan konsumsi produk hasil tangkapan laut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi hasil perikanan adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan hasil perikanan yaitu melalui diversifikasi olahan hasil perikanan berbasis pangan lokal diwilayah Kelurahan Nunukan Tengah  pada kelompok keluarga beresiko tinggi. Program ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai konsumsi olahan hasil perikanan sehingga menurunkan angka stunting diwilayah tersebut.
Â
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BKKBN. (2022, September 6). 1000 Hari Pertama Kehidupan Adalah Masa Kritis Terjadinya Stunting. Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. https://www.bkkbn.go.id/berita-1000-hari-pertama-kehidupan-adalah-masa-kritis-terjadinya-stunting
Kemenkes. (2023). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Sehat Negriku Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniawan, Sondakh, M., Alexiana, C., & Wijaya, M. M. (2022). Komoditas Unggulan Perikanan Budidaya Kabupaten Nunukan. Journal Of Fisheries and Marine Research, 6(1), 20–26. http://jfmr.ub.ac.id
Nirmala, I. R., & Octavia, L. (2022). Peran Makanan Laut Sumber Protein dan Anak Stunting di Wilayah Pesisir. Jurnal Stunting Pesisir Dan Aplikasinya, 1(2). https://doi.org/10.36990/jspa.v1i2.707
Nurhasanah, N., Ulfa, M., Dewi, K., Indrawati, N. D., & Mulyanti, L. (2023). Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Cegah Stunting Di Kelurahan Panggung Kota TEGAL. Seminar Nasional Kebidanan UNIMUS Semarang, 92–99.
Siti Nadia Tarmizi. (2023, January 25). Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Sehat Negeriku.
DOI: https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i3.4724
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Borneo Community Health Service (NEOTYCE) Journal Indexed by:
Borneo Community Health Service (NEOTYCE) Journal
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
JL. AMAL LAMA, NOMOR 1, KELURAHAN PANTAI AMAL, KOTA TARAKAN 77123
Phone : (+62)82188737351
Email :bchs@borneo.ac.id
Laman : http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/NEOTYCE