TINGKAT ADOPSI PETANI HIDROPONIK MENDUKUNG AGROPOLITAN DI KOTA TARAKAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN TARAKAN TENGAH)

Sekar Inten Mulyani, Sofea Sofea

Abstract


Hidroponik menjadi inovasi di Kota Tarakan sejak Tahun 2010 melalui program CSR yang dilakukan Pertamina. Seiring perjalanan waktu perkembangan adopsi teknik hidroponik mengalami perlambatan hal ini diakibatkan oleh Skill yang kurang dan minat yang menurun Selain itu teknologi hidroponik juga membutuhkan biaya dan modal yang lumayan banyak karena alat-alat hidroponik cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui proses adopsi inovasi teknologi hidroponik yang dilakukan oleh Petani Hidropoik; 2). Menganalisis tingkat adopsi petani terhadap teknologi hidroponik di Kota Tarakan dan 3). Menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi petani Hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan  Agustus sampai dengan September  2020 dengan mengambil 39 responden. Metode analisis yang digunakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan bantuan SPSS 18.00. Adapun proses proses adopsi melalui beberapa tahapan yaitu Kesadaran (awareness), Tahap minat (Interest), Tahap penilaian (Evaluation), Tahap mencoba (Trial), Tahap adopsi (Adoption). Tingkat adopsi petani dalam kategori tinggi (49%), sedang (46%) dan rendah (5%). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi dapat dituliskan dalam persamaan: Y=9,938+1,066X1+2,766X2+1,370X3+0,729X4+e, dimana,x1=umur,x2=tingkat pendidikan,x3=lama hidroponik dan x4=pendapatan. Koefisien regresi sebesar R2= 58,6%, uji t menunjukkan dari ke empat variabel x1,x2 dan x3 signifikan (sig<0,05) sedangkan x4 tidak signifikan (sig>0,05).


Keywords


Adopsi; Petani; Hidroponik

Full Text:

PDF

References


Harnanik,Sri.2014. Keragaan Adopsi Teknologi pada Pelaksanaan M-KRPL di Tiga Lokasi Kota Prabumulih, BPTP Sumatera Selatan.

Iqbal, M. 2009. Rancang Bangun Sinergi Kebijakan Agropolitan dan Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjang Percepatan Pembangunan Wilayah. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 7 (2).

Setiawan dan Astiti 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1 di Subak Penyaringan Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Jurnal Manajemen Agribisnis Volume 5 (2).

Sugiyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta,Bandung.

Suroyo, B dan Handayani, W.2014. Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol 25 (3).

Wangke dan Susana 2016. Adopsi Petani Terhadap Inovasi Tanaman Padi Sawah Organik di Desa Molompor Kecamatan Tombatu Timur, Kota Minahasa Tenggara. Jurnal Agri Sosio Ekonomi Unsrat Vol 12 (2).




DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v3i2.1673

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Borneo Saintek