SELEKSI DAN IDENTIFIKASI CENDAWAN TANAH DAN ENDOFIT SEBAGAI UPAYA MITIGASI SERANGAN GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
Abstract
Penyakit busuk pangkal batang merupakan penyebab kerugian paling besar pada tanaman kelapa sawit dibandingkan dengan organisme penganggu tanaman (OPT) lainnya. Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan patogen Ganoderma boninense. Upaya pengendalian infeksi G. boninense menggunakan Agen Pengendali Hayati (APH) merupakan metode yang paling baik karena bersifat efektif, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Agen Pengendali Hayati (APH) merupakan organisme yang dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama dan penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dalam proses produksi dan pengolahan hasil pertanian. Cendawan tanah dan endofit diketahui memiliki kemampuan antagonis terhadap G. boninense, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai APH untuk tanaman kelapa sawit. Isolat cendawan tanah dan endofit diisolasi dari sampel tanah dan akar tanaman kelapa sawit dengan metode spread plate pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Isolat cendawan tersebut kemudian diuji keamanan hayati menggunakan benih mentimun dan padi, sehingga diperoleh 18 isolat bersifat nonpatogen yang tidak menimbulkan gejala kerusakan pada benih dan kecambah uji. Penelitian dilanjutkan dengan uji antagonis isolat cendawan terhadap G. boninense secara in vitro, dan diketahui 12 isolat cendawan mampu menghambat pertumbuhan G. boninense. Dari penelitian ini diperoleh enam isolat cendawan yang memiliki kemampuan daya hambat terhadap G. boninense di atas 50% yaitu CE-8: 53,5%; CR-16: 61,5%; CR-1:61,9%; CE-3: 64,0%; CR-10: 65,2%; dan CE-4: 85,1%. Enam isolat cendawan tersebut merupakan isolat yang berpotensi digunakan sebagai APH untuk tanaman kelapa sawit.
Keywords
Ganoderma Boninense, Cendawan Tanah, Endofit, Kelapa Sawit
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v2i1.631
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Borneo Saintek