ANALISIS SALURAN DAN FUNGSI PEMASARAN KOMODITAS HORTIKULTURA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KAWASAN PERBATASAN (Studi Kasus Di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Utara)

Dewi Elviana

Abstract


Berdasarkan data yang berkaitan dengan kebijakan pengembangan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur - Sabah dari PKAI-LAN (2004), pemerintah Propinsi Kalimantan Timur berupaya untuk mengembangkan Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan sebagai pusat perdagangan dan jasa. Karena tingkat perekonomian masyarakat di negara bagian Malaysia yang lebih tinggi diharapkan menjadi pasar potensial bagi sejumlah barang produksi Indonesia. Adanya potensi sumberdaya alam Pulau Sebatik sangat mendukung pengembangan pertanian, sehingga sektor pertanian diharapkan dapat menjadi tulang punggung  pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan.Tujuan dari penelitian ini antara lain : (1) mendeskripsikan saluran pemasaran komoditas hortikultura, (2) menganalisis Lembaga pemasaran yang terlibat dan (3) menganalisis fungsi-fungsi pemasaran.  Lokasi penelitian dilakukan pada petani dan pedagang komoditi hortikultura Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif untuk mengetahui saluran pemasaran, lembaga dan fungsi pemasaran yang terkait. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa terdapat tiga model saluran pemasaran yang terdiri dari empat Lembaga pemasaran yaitu pedagang Sebatik, Pedang Tawau I, Pedagang Tawau II dan Pedagang Pengecer. Masing-masing Lembaga pemasaran melaksanakan fungsi pemasaran yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi penunjang.


Keywords


Perbatasan; Pemasaran; Hortikultura; Lembaga; Saluran

Full Text:

PDF

References


BPS, 2015. Nunukan Dalam Angka. Nunukan. BPS

Firdaus, M, 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta. Bumi Aksara.

Hidayanto M, Supiandi S, Yahya S dan Amien LI. 2009. Analisis keberlanjutan perkebunan Kakao rakyat di kawasan perbatasan Pulau Sebatik, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Agroekonomi: 27 (2): 213 -229.

Hastuti EL. 2012. Kelembagaan Pemasaran dan Kemitraan Komoditi Sayuran Kasus di Desa-Desa di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Indratno, I, 2009. Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara Indonesia :Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) Jasa Kabupaten Sintang. Program Studi Perencanaan Wilayah Kota.Univ.Islam Bandung.

Kartodihardjo, H dan Jhamtani,H, 2006. Globalisasi dan Neoliberalisme: Pengaruh dan Dampaknya Bagi Demokratisasi Indonesia. Yogyakarta. Logung Pustaka.

Koentjaraningrat,1990. Sejarah dan Teori Antropologi. Peneribit Universitas Indonesia. Jakarta.

North, Douglass, 1990. Political Economy Of Institusions And Decisions. Cambridge. Cambridge University Press.

Ostrom, E, 2003. How Type Of Goods And Property Right Jointly Affect Collective Action. Journal Of Theoretical Politics. Vol.15 No.3. 239-270.

Perhorti, 2008. Manajemen Rantai Pasoka Produk Hortikultura Berkualitas. Bogor. PERHORTI.

PKAI-LAN, 2004. Kajian Manajemen Wilayah Perbatasan Negara. Jakarta. LAN Press.

Rachbini, J, 2006. Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik. Jakarta. PT.Grasindo.

Rushadi, 2001. Pergeseran Menuju Paradigma Baru Pengembangan Wilayah. Makalah Disampaikan Pada Forum Diskusi Pengembangan Metode Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Schmid, Afret, 2004. Property Public and Power Choice. New York. Greenwood Press.Inc.

Siregar CN. 2008. Analisis potensi daerah pulau-pulau terpencil dalam rangka meningkatkan ketahanan, keamanan nasional, dan keutuhan wilayah NKRI di Nunukan–Kalimantan Timur. Jurnal Sosioteknologi 13: 345 – 368.




DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v1i2.909

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Borneo Saintek

slot dana

PODOMORO138 SEDAYU138 JALURDEWA MERAHBET