Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Pada Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka

Al Tafakur La Ode, Arman Hidayat, Haerul Purnama, Ulfa Mutiasari

Abstract


Suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas sangat beragam baik dari proses kejadiannya maupun faktor penyebabnya. Untuk kepentingan penanggulangannya di perlukan adanya suatu pola yang dapat menggambarkan karakteristik proses kejadian suatu kecelakaan lalu lintas, agar dapat di simpulkan faktor penyebabnya supaya dapat dirumuskan pula upaya penanggulangannya. Dari hasil penelitian didapati indikator penyebab kecelakaan lalulintas yang terjadi menunjukkan bahwa faktor manusia 56,67%, faktor kendaraan 31,25%, faktor jalan dan lingkungan 15,63%. Kondisi permukaan jalan terdapat lebih dari satu kerusakan yaitu retak kulit buaya, retak pinggir, distorsi atau perubahan bentuk, jalan lubang-lubang, stripping atau pengelupasan lapisan permukaan, dan jalan bergelombang. Jalan yang digenangi air, adanya pasir di permukaan jalan, dan jalan yang mengalami penyempitan. Kondisi fasilitas jalan (rambu dan marka jalan) tidak adanya rambu yang seharusnya ada yaitu rambu pemberitahuan bahwa adanya persimpangan kanan, tidak adanya rambu pemberitahuan bahwa di depan ada penurunan, tidak terdapat lampu penerangan jalan, tidak terdapat marka tepi (kiri dan kanan) dan tidak di lengkapi mata kucing. Perbaikan serta pembersihan permukaan jalan yang mengalami kerusakan pada beberapa titik dan perlunya perbaikan dan penambahan fasilitas jalan (rambu dan marka jalan).


Keywords


Analysis, causal factors, traffic accidents

Full Text:

PDF

References


Ayu Rahma. (2002). Analisa Daerah Rawan Kecelakaan (Black spot dan Black site) Pada Jalan Tol Tanggerang-Merak.

Bina Marga. (2008). Tentang Lampu Penerangan Jalan. https://binamarga.pu.go.id/uplouds/files/49

/preview/_490-1-5.pdf.

Bina Marga. (1991). Tata Cara Pemasangan Rambu dan Marka Jalan. https://depobeta.com/tata-cara-pemasangan-rambu-dan-marka-jalan-perkotaan.html

Departemen Pekerjaan Umum. (2005). Audit Keselamatan jalan. https://binamarga.pu.go.id/index.php/nspk/detail/pedoman-audit-keselamatan-jalan-pd-t-17 2005-b

Direktorat Jendral Bina Marga, Jalan Kota No.2 tahun (1991). https://binamarga.pu.go.id/v3/assets/files/NSPK/lingkungan_keselamatan_jalan/7.Perencanaan%20Teknik%20Lanskap%20Jalan.pdf

Direktorat Jendral Bina Marga. (1992). Standar Perencanaan Geometrik untu Jalan Perkotaan, Jakarta. https://transportasijupri.files.wordpress.com/2018/02/standae- perencanaan-geometri-jalan-perkotaan.pdf

Direktorat Jendral Bina Marga. (1995). Tentang Analisa Kerusakan Perkerasan Jalan.https://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/erw/article/view/1134

Dony Wibowo. (2005). Analisa Kecelakaan Lalulintas Pada Ruas Jalan Raya Siliwangi-Mangkang.

Dwiyogo & Prabowo. (2006). Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot dan Black Site) Pada Jalan Tol Jagorawi, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro Semarang.

Elly. (2006). Di Bedakan Berdasarkan Jenisnya, Tingkat Parah Korban, Faktor Penyebab Kecelakaan.

Endang Widjajanti (2000). Karakteristik Kecelakaan Pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Hermariza. (2008). Studi Identifikasi Daerah Rawan Kecelakaan di Ruas Tol Jakarta-Cikampek. Fakultas Teknik, Depok, Universitas Indonesia.

Kementrian PUPR. (2004). Tentang jalan. No. 38 Tahun 2004. https://jdih.pu.go.id/internal/assets/assets/produk/UU/2014/10/UU38-2004.pdf

Kementrian PUPR. (2009). Tentang lalu lintas dan angkutan jalan. No. 22 Tahun 2009. https://binamarga.pu.go.id/index.php/peraturan/detail/undang-undang-republik-indonesia-nomor-22-tahun-2009

Mentri Perhubungan. (1993). Tentang rambu-rambu lalu lintas di jalan. No. 61 Tahun 1993. https://jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/1993/KM_61_TAHUN_1993.pdf

Mudjiastuti Handayani, MT (2005). Analisa Kecelakaan Lalulintas di Jalan Raya Tugu-Mangkang, Semarang.

Mulyono. (2008). Kerusakan Pada Permukaan Jalan, Konstruksi Jalan Yang Rusak atau Tidak Sempurna.

Nugroho utomo. (2012). Analisa Faktor Penyebab Kecelakaan Lalulintas Pada Segmen Jalan By-Pass Krian – Balongbendo (KM.26+000 – KM.44+520).

La Ode, A. T., Hidayat, A., ., G., Purnama, H., & ., N. (2022). Penurunan Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Melalui Analisa Black Spot di Ruas Jalan Kolaka-Watubangga. DINTEK, 15(2), 65 - 73.

Peraturan mentri PUPR. (2011). Tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan. No. 13 Tahun 2011. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/144826/permen-pupr-no-13prtm2011-tahun-2011

Peraturan mentri perhubungan. (2014). tentang rambu peringatan lalu lintas, No.13 Tahun 2014. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/103683/permenhub-no-13-tahun-2014

Peraturan mentri perhubungan. (2014). tentang marka jalan, No. 34 Tahun 2014. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/103731/permenhub-no-34-tahun-2014

Peraturan Pemerintah. (2006). tentang jalan, No. 34 tahun 2006. https://www.jogloabang.com/infrastruktur/pp-34-2006-jalan

Putranto. (2008). Keadaan Lingkungan dan Waktu.

Robertus & Sadar. (2007). Ada Empat Faktor Dari Kondisi Lingkungan Yang Mempengaruhi Kecelakaan Manusia Sehingga Berpotensi Terjadinya Kecelakaan Lalulintas.

Soejachmoen. (2004). Pengguna Jalan dan Aman.

Sonya Sulistyono. (1998). Karakteristik Kecelakaan Lalulintas (Studi kasus : Jalan Tol Surabaya-Gempol Jawa Timur).

Yola Pratiwi. (2010). Upaya Penanggulangan Lokasi Rawan Kecelakaa Pada Jalan Margonda Kota Depok Jawa Barat.




DOI: https://doi.org/10.35334/be.v7i3.3449

Copyright (c) 2024 Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lihat Statistik Borneo Engineering View MyStat