OPTIMASI PEMBUATAN KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING BAKAU (Scylla spp.) MELALUI VARIASI PENGGUNAAN NaOH

Ira Maya Abdiani, Gloria Ika Satriani, Rosna Rosna

Abstract


Kandungan kitin yang sangat potensial terdapat pada cangkang kepiting bakau (Scylla spp.) dapat diubah menjadi Kitosan melalui proses deasetilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan konsentrasi NaOH yang optimal pada proses kitosan cangkang kepiting bakau yang memiliki karakteristik kitosan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April tahun 2017. Proses analisis fisik ekstraksi dan kimia cangkang rajungan mangrove telah dianalisis di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Kalimantan Tarakan. Instrumen penelitian yang dievaluasi adalah ekstraksi kitosan, analisis fisik kimia dan analisis data. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan yaitu variasi penggunaan 40%, 50%, 60%, 70% dan 80% dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kitosan terbaik memiliki derajat deasetilasi tertinggi sebesar 42,24%, diperoleh pada proses deasetilasi penggunaan NaOH 60%. Variasi penggunaan deasetilasi yang berbeda tidak nyata (p> 0,05) terhadap rendemen tetapi signifikan (p> 0,05) terhadap kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi.

Keywords


scylla spp., deasetilasi, Kitosan, NaOH

References


[AOAC] Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. 1995. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist 16th Ed. Washington DC.

Angka, S. L dan Suhartono, M. T. 2000. Pemanfaatan Limbah hasil Laut: Bioteknologi Hasil Laut. Bogor :Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.

Apriani, L., Maulana G dan M. Said. 2012.Pengaruh Variasi Konsentrasi Naoh Terhadap Nilai Derajat Deasetilasi Pada Pembuatan Chitosan Dari Cangkang Kulit Kepiting. Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Badan Standardisasi Nasional. 2006a. Penentuan Kadar Abu Pada Produk Perikanan. SNI 01-2354.1-2006. BSN. Jakarta. 8 hal.

Badan Standardisasi Nasional. 2006a. Penentuan Kadar Air Pada Produk Perikanan. SNI 01-2354.1-2006. BSN. Jakarta. 12 hal.

Badan Standardisasi Nasional. 2013. Kitosan-Syarat Mutu dan Pengolahan. SNI 7949-2013. BSN. Jakarta. 14 hal.

Benjakul, S dan Saphodora, P. 1993. Chitosan Production from Carapace dan Shell of Black Tiger Shrimp (Penaeus monodon).J.Asean Food 8 (4) : 145.

Brezki, M. M. 1987. Chitin and chitosan putting waste to good use. Infofish. Number 5/87: 31-33

Domsay, T. M., dan Robert. 1985. Evaluation of Infra Red Spectroscopic Techniques for analyzing Chitosan. MacromolChem186, 1671

Edward J.. Dompeipen, Kaimudin, M., dan Dewa, R. P. (2016). Isolasi Kitin dan Kitosan dari Limbah Kulit Udang. Balai Riset dan Standarisasi Industri Ambon, Jl.Kebun Cengkeh, Batu Merah Ambon.

Hargono, A. dan Sumantri, I. 2008. Pembuatan kitosan dari limbah cangkang udang serta aplikasinya dalam mereduksi kolestrol lemak kambing. Jurnal Teknik Kimia, 12(1), 53-57.

Hendri, J. 2008. Teknik Deproteinasi Kulit Rajungan (Portunus pelagious) Secara Enzimatik dengan menggunakan Bakteri Pseudomonas aeruginosa Untuk Pembuatan Polimer Kitin dan Deasetilasinya. Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat. Unila: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. 271-283.

Hong, H., No, K., Meyers, S.P., dan Lee, K. S. 1989. Isolation and characterization of chitin from cawfish shell waste. J Agric Food.Chem33 : 375-379.

Hossain, M. S dan Iqbal, J. A 2014. Production and characterization of Chitosan from shrimp waste, Journal of the Bangladesh Agricultural Univercity, 12(1), 153-160.

Masri dan Pradipto. 2009. Pemanfaatan Minyak Jarak Pagar ( Jatropha curcas l.) Sebagai Bahan Dasar Sabun Mandi. Skripsi. Bogor : IPB.

Mekawati, F.E., dan D. Sumardjo . 2000. Aplikasi Kitosan Hasil Transformasi kitin limbah udang ( Panaeus merguiensis ) untuk Adsorbsi Ion Logam Timbal. Jurnal Sains and Matematika, FMIPA Undip. Semarang. Vol. 8 (2), hal. 52-54

Nadarajah, K. 2005. Development and characterization of antimicrobial edible

films from crawfish chitosan. Disertasi. Louisiana State University.

Nugroho CS, A., Nurhayati, N. D., Utami. B. 2011. Sintesis dan karakterisasi membran kitosan untuk aplikasi sensor deteksi logam berat. Molekul 6 (2) : 123 -136

Puspawati, N. M. dan Simpen, I. N. 2010. Optimasi Deasetilasi Khitin dari Kulit Udang dan Cangkang Kepiting Limbah Restoran Seafood Menjadi Khitosan Melalui Variasi Konsentrasi NaOH. Jurnal Kimia 4 (1): 79-90

Rochima, E. 2007. Karakterisasi Kitin dan Kitosan Asal Limbah Rajungan Cirebon Jawa Barat. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 10(1) Institut Pertanian Bogor.

Saputro, A. N. C. dan Mahardiani, L. 2011. Sintesis senyawa turunan kitosan “chitosan modified carboxymethyl (Cs-Mcm)†dan aplikasinya sebagai agen perbaikan mutu kertas daur ulang. Jurnal EKOSAINS, 3(1), 47-54.

Suptijah P, Salamah E, Sumaryanto H, PurwaningsihS,dan Santosa J. 1992. Pengaruh berbagai Metode Isolasi Kitin dari Kulit Udang terhadap Kadar dan Mutunya.Laporan akhir penelitian Faperikan. IPB

Suptijah, P. 2004. Tingkatan Kualitas Kitosan Hasil Modifikasi Proses Produksi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Vol. VII No. 1. 12 hal

Tanasale, M. 2010. Kitosan Berderajat Deasetilasi Tinggi: Proses dan Karakterisasi. Seminar Nasional Basic Science, 2 : 187-193.

Toan, N.V. 2009. Production of Chitin and Chitosan from Partially Autolyzed Shrimp Shell Materials. The Open Biomaterials Journal.1:21-24.




DOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v12i2.1600

Refbacks

  • There are currently no refbacks.