Abstract
ABSTRAK Semarang sebagai kota bahari memiliki aset wisata bahari yaitu Pantai Maron. Pengembangan kepariwisataan di Semarang perlu dilaksanakan dengan pola pengembangan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui nilai baku mutu air laut untuk wisata bahari, indeks kerapatan dan keanekaragaman mangrove, (2) menyusun strategi pengelolaan ekosistem mangrove dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Opportunities, Weakness, Threats). Penelitian dilakukan pada tanggal 1-20 bulan Oktober 2017 dengan metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus secara deskriptif kualitatif. Pengolahan data digunakan dengan melakukan pengujian nilai indeks mutu lingkungan perairan, indeks kerapatan dan indeks keanekaragaman mangrove. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan indeks mutu lingkungan perairan dengan nilai 8,81 dengan kategori sangat buruk. Indeks Kerapatan dan Indeks Keanekaragaman dari pohon mangrove berupa Rhizophora mucronata 0.32 / m2 dan Avicennia marina 0.5 / m2 dengan kategori jarang dan 0.37 berkriteria buruk atau kemantapan ekosistem tidak mantap. Memaksimalkan fungsi utama mangrove sebagai langkah pengelolaan terpadu bersama masyarakat Kelurahan Tambakharjo menjadi kunci pengelolaan kawasan wisata pantai maron kota semarang menjadi lebih baik.
Kata kunci : Pantai maron, Mutu air laut untuk wisata bahari, Indeks kerapatan dan keanekaragaman,
ABSTRACT Semarang as a maritime city has marine tourism assets namely Maron Beach. Tourism development in Semarang needs to be implemented with a better development pattern. The objectives of this research are (1) to know the value of seawater quality standard for marine tourism, density index and mangrove diversity, (2) to formulate mangrove ecosystem management strategy using SWOT analysis (Strength, Opportunities, Weakness, Threats). The study was conducted on October 1-20 in October 2017 with the method used in this research is descriptive qualitative case study. Data processing is used by testing the water quality index value of aquatic environment, density index and mangrove diversity. The results showed that the calculation of the aquatic environment quality index with a value of 8.81 with a very bad category. Density Index and Diversity Index of mangrove trees in the form of Rhizophora mucronata 0.32 / m2 and Avicennia marina 0.5 / m2 in rare categories and 0.37 with poor criteria or unstable ecosystem stability. Maximizing the main function of mangrove as an integrated management step with Tambakharjo Urban Village becomes the key of maroon coastal resort management in Semarang city to be better.
Keywords: Maroon beach, sea water quality for marine tourism, density index and diversity,
raja787
https://www.articalworld.com/
sakti55
Alamat Redaksi: Fakultas Perikanan Gedung E. Lantai 1 Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan. Kalimantan Utara
Email: harpodonborneo@borneo.ac.id
Website: jurnal.borneo.ac.id/index.php/harpodon
<div class="statcounter"><a title="free web stats" href="http://statcounter.com/free-web-stats/" target="_blank"><img class="statcounter" src="//c.statcounter.com/10943452/0/d7cef55c/0/" alt="free web stats"></a></div>
View Harpodon Statistics
Jurnal Borneo Harpodon is licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
cukongbet