THE EFFECT OF FERMENTED MAGGOT FLOUR SUBSTITUTION IN ARTIFICIAL FEED TO HEALTH OF NILA FISH (Oreochromis niloticus)

shara jayanti, D Sukamto, Budi R W, I Puspitasari, Dewi N S, M E Fauzi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi fermentasi tepung maggot dalam pakan buatan terhadap kesehatan ikan nila. Kandungan kitin (biopolymer rantai Panjang dari N-asetil D-glukosamin) mampu mengikat N dan asam amino penyusun protein sehingga protein menjadi sulit dicerna oleh tubuh ikan. Metode fermentasi berhasil menurunkan kandungan kitin yang terdapat dalam tepung maggot sebesar 8,34%. Berdasarkan hasil uji analisis proksimat dari tepung maggot yang sudah difermentasi memiliki nilai gizi yang lebih baik daripada nilai gizi dari tepung maggot tanpa fermentasi. Nilai gizi dari tepung maggot sebelum fermentasi adalah protein kasar (25.44%), lemak kasar (9.32%), kadar air (7.43%), abu (12.82%), berat kering (92.56%) dan serat kasar (4.77%) sedangkan untuk nilai gizi dari tepung maggot setelah difermentasi adalah protein kasar (27.29%), lemak kasar (12.58%), kadar air (6.61%), abu (13.02%), berat kering (93.38%) dan serat kasar (3.11%). Pengujian kualitas air juga dilakukan pada media budidaya ikan nila, dan nilai kualitas air dalam kondisi normal dengan nilai suhu (25-32oC), DO 6.8 – 10.35 mg/L), pH 7, nitrat (12.5 – 13 mg/L) nitrit (90.3-1.1 mg/L) dan ammonium (0.25-5 mg/L). Formulasi pakan B (TMF 25%) memiliki nilai gizi paling optimum yaitu protein kasar (25,51%), lemak kasar (11,87%), kadar air (4,67%), abu (12,54%), berat kering (95,33%) dan serat kasar (11,49%). Berdasarkan pemeriksaan kesehatan ikan didapatkan hasil ADG sebesar 1 g/hari, SGR sebesar 25%, efisiensi pakan sebesar 40

Full Text:

PDF

References


Amri, K. Dan Khairuman. 2003. Budidaya ikan nila secara intensif. Jakarta: Agromedia Pustaka

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. SNI 01-4266-2006 tentang Pakan Buatan untuk Ikan Mas (Cyprynus carpoi L) pada Budidaya Intensif

Badan Standardisasi Nasional Republik Indonesia Nomor 6141 – 2009 tentang Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Belal, I.E.H., El-Tarabily, K.A., Kassab, A.A., El-Sayed, A.F.M. danRasheed, N.M. 2015. Evaluation of Date Fiber as Feed Ingredient for Nile Tilapia Oreochromis niloticus Fingerlings. J Aquac Res Development 2015, 6:3

Effendi. H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan.Kanisius. Jakarta.

EPA (United States Environmental Protection Agency): 1998. Update of Ambient Water Quality Criteria for Ammonia. USA.United States Environmental Protection Agency. 822-R-98-008.52-107.

Ghozlan AA, Zaki MM, Gaber MM, Nour A. 2017. Effect of different water sources on survival rate (%) growth performance, feed utilization, fish yield, and economic evaluation on Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) Monosex reared in earthen ponds. Oceanography Fish Open Access Journal.6(1):555-576. DOI: 10.19080/ OFOAJ.2018.05.555676002

Gunal, Aysel Caglan & Köksal, Gülten. 2005. The acute toxicity of ammonia on Tilapia (Oreochromis niloticus L.) larvae and fingerlings. Turkish Journal of Veterinary and Animal Sciences. 29. 339-344.

Hale O. M. 1973. Dried Hermetia illucens larvae (Diptera: Stratiomyidae) as feed additive for poultry. J. Ga. Entomol.8: 16–20.

Kordi, K . M.G.H. 2009. Budidaya Perairan. Citra Dity Bakti. Bandung

Jutavia, 2013. Pengaruh Level Campuran Asam Organik dan Lama Ensilase Silase Limbah Udang Terhadap pH, Kandungan Kitin dan Kalsium. Skripsi Universitas Andalas, Padang. 42 hlm.

Lawson, T.B. 1995. Fundamentals of Aquacultural Engineering.Chapman- Hall, an International Thomson Publishing Company,New York. 2-40.

Lepock JR, Frey HE, Ritchie KP. Protein denaturation in intact hepatocytes and isolated cellular organelles during heat shock. J Cell Biol. 1993 Sep;122(6):1267-76. doi: 10.1083/jcb.122.6.1267. PMID: 8376462; PMCID: PMC2119851.




DOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v17i2.5852

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


judi bola