PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: IDEOLOGI PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN DI SEKOLAH
Abstract
Konflik sosial yang pernah terjadi harus menjadi pelajaran berarti bagi generasi selanjutnya. Upaya terbaik adalah memberikan pendidikan bagi generasi yang saat ini belajar di bangku sekolah untuk dapat mengali hikmah dari sebuah konflik. Pendekatan yang paling mendekati upaya preventif dan promotive adalah Pendidikan multikultural adalah jenis pendidikan yang memungkinkan generasi dengan latar belakang yang beragam untuk menerima dan mengatasi perbedaan mereka, untuk tidak menghakimi dan menerima perbedaan. Hak semua peserta didik untuk mengembangkan ekspresi linguistik, budaya dan agama serta potensi mereka dalam mewujudkan nilai-nilai persatuan. Konsep multikultural Indonesia adalah ideologi penting bagi proses belajar dan pembelajaran di Sekolah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardiyanti, H. (2016). Manajemen Komunikasi dalam Penanganan Konflik Tarakan. Kajian, 19(1), 33-49.
Baron, R. A., Byrne, D., & Branscombe, N. R. (1997). Social Psychology (ed.).
Duff, P. A., & Uchida, Y. (1997). The negotiation of teachers' sociocultural identities and practices in postsecondary EFL classrooms. Tesol Quarterly, 31(3), 451-486.
Hall, S. (2003). Encoding/decoding (pp. 127-137). Routledge.
Lie, A. (2017). English and Identity in Multicultural Contexts: Issues, Challenges, and Opportunities. TEFLIN Journal: A Publication on the Teaching & Learning of English, 28(1).
Nakaya, A. (2018). Overcoming ethnic conflict through multicultural education: The case of West Kalimantan, Indonesia. International Journal of Multicultural Education, 20(1), 118-137.
Norland, D. L., & Pruett-Said, T. (2006). A kaleidoscope of models and strategies for teaching English to speakers of other languages. Greenwood Publishing Group.
Pennycook, A. (1994). The politics of pronouns.
RI, K. P. N. (2019). Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Salomon, G., & Cairns, E. (2010). Handbook on peace education. New York, NY: Psychology Press.
Schmid, S., Fries, S., Hofer, M., Dietz, F., Reinders, H., & Clausen, M. (2007). The theory of motivational action conflicts–Empirical studies and practical consequences. Studies on the educational quality of schools. The final report on the DFG Priority Programme, 317-331.
Subagyo, A., & Rusfiana, Y. (2018). Sinergi TNI AD Dengan Polri dan Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Konflik Sosial (Studi Kasus Di Kota Tarakan). Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 8(2), 113-126.
Yunus, M. M., & Wekke, I. S. (2009). The application of multicultural education and applying ICT on Pesantren in South Sulawesi, Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_humaniora.v4i2.2278
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Borneo Humaniora
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN: 2599-3305
P-ISSN: 2615-4331
Contact Person:
Farid Helmi Setyawan, S.Pd., M.Pd
Mardyanto Barumbun, S.Pd., M.Sc
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Borneo Tarakan
Jalan Amal Lama No. 1, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara
Email: ubthumaniora@gmail.com