PENGARUH KONSENTRASI RAGI DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU TAPE SINGKONG (Manihot esculenta Crantz)
Abstract
Tingginya kandungan karbohidrat pada singkong menyebabkan komoditas ini dijadikan sebagai makanan pokok ke tiga setelah padi dan jagung di Indonesia (Amarullah dkk 2016). Singkong memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun memiliki kandungan protein yang rendah. Pengolahan singkong dengan metode fermentasi seperti pembuatan tapai dapat meningkatkan mutu dan nilai gizinya. Tapai hasil olahan singkong memiliki nilai gizi tinggi karena mengandung probiotik, vitamin dan mineral. Tapai merupakan pengolahan singkong dengan metode fermentasi menggunakan ragi yang mengandung mikroorganisme fermentatif. Kualitas tapai singkong sangat dipengaruhi oleh mutu ragi, lama fermentasi serta jenis singkong yang digunakan. Untuk mendapatkan kualitas tapai yang baik maka ke tiga faktor tersebut harus sesuai dengan kebutuhan proses fermentasi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian jenis ragi dan lama fermentasi untuk memperoleh hasil tapai dengan kualitas paling baik. Rancangan penelitian yang digunakan ialah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan menggunakan 2 faktor. Faktor I jenis ragi dengan 2 perlakuan yaitu ragi lokal dan ragi impor, faktor II lama fermentasi dengan 5 perlakuan yaitu 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, dan 5 hari fermentasi. Berdasarkan rancangan tersebut terdapat total 10 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Data hasil uji organoleptik dijadikan acuan dalam penentuan kualitas tapai dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tapai singkong hasil fermentasi menggunakan ragi import lebih disukai baik warna, rasa, tekstur dan aromanya dibandingkan tapai hasil fermentasi ragi lokal. Tapai yang paling disukai oleh panelis ialah tapai singkong fermentasi ragi import yang diinkubasi selama 4-5 hari.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fahmi, N. & Nurrahman. 2011: Kadar Glukosa, Alkohol dan Citarasa Tape Onggok berdasarkan Lama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Gizi, 2(3):25-42.
Yulianti, C.H. 2014. Uji Beda Kadar Alkohol pada Tape Beras, Ketan Hitam dan Singkong. Jurnal Teknika, 6(1):531-536.
Muhidin N.H., N. Juli, dan I.N.P. Aryantha. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi. JMS. Vol. 6. No. 1.
Amarullah, Indradewa, Yudono dan Sunarminto. 2016. Dalam: Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Evaluasi Kualitas dan Hasil Tiga Varietas Ubi Kayu.
Hasanah, H. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tapai Ketan Hitam (Oryza sativa L) dan Tape Singkong (Manihot utilissima). [Skripsi]. Malang. UIN Malang.
Marminah. 2012. Perbedan Kadar Protein Tapai Singkong (Manihot utilisima) Biasa dengan yang Diberi Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas comosus). [Skripsi]. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wulandari, F. 2008. Uji Kadar Protein Tape Singkong (Manihot utilissima) dengan Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas comosus). [Skripsi]. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hariyati, S., 2017.Pengaruh Penggunaan Dosis dan Jenis Ragi Terhadap Kualitas Fermentasi Tape Ketan Hitam (Oryza sativa var. Setail). [Skripsi]. Universitas Jambi.
DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v3i2.1671
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Borneo Saintek