LAND RESOURCE CAPABILITY PULAU SEBATIK UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN WILAYAH PERBATASAN

Nur Indah Mansyur

Abstract


Pengembangan pertanian wilayah perbatasan Kalimantan Utara merupakan strategi membangun  ketahanan pangan masyarakat perbatasan. Salah satu faktor penting dalam  pengembangan pertanian wilayah perbatasan adalah sumberdaya lahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan lahan dan daya dukung lahan berdasarkan neraca bioproduk, yang diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan pertanian  kawasan perbatasan khususnya di pulau Sebatik.  Data karakteristik lahan dan komponen bioproduk  diperoleh  melalui  survey lapangan. Penentuan kemampuan lahan dengan metode matching, sedangkan status daya dukung lahan dengan membandingkan ketersediaan lahan dengan kebutuhan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegalan 1 termasuk kelas IVl3e2, tegalan 2, sawah 1, sawah 2 dan hutan primer termasuk kelas IIIk2, dan perkebunan termasuk kelas IIIk212. Untuk memaksimalkan kemampuan lahan dapat dimanfaatkan untuk tanaman semusim, pertanian konservatif, agroforestry, hutan lindung, dan cagar alam. Status daya dukung lahan di pulau Sebatik adalah surplus.


Keywords


Kemampuan Lahan; Surplus; Katahanan Pangan; Matching

Full Text:

PDF

References


Abdurachman A, Mulyani A, Irianto G, dan Heryani N. 2005. Analisis

potensi sumber daya lahan dan air dalam mendukung pemantapan

ketahanan pangan. hlm. 245−264. Dalam Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 17−19 Mei 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. LIPI bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Departemen Kesehatan, Bappenas, Departemen Pertanian, dan Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta.

Arsyad, S. 2000. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Baja, S, 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan

Wilayah. Penerbit Andi Yogyakarta.

Bandjar, A., Osok R, M. dan I. W. Sutapa, 2017. Analysis strategy for climate change adaptation and disaster risk reduction in Haruku Island Central Maluku. International Journal of Enviromental Monitoring and

Analysis, 5(2):48-55.

BPS Kabupaten Nunukan. 2018. Kabupaten Nunukan Dalam Angka

CV. Suvi Sejahtera. ISSN: 1907-2147, No. Publikasi 65040.1805.

BPS Provinsi Kalimantan Utara. 2019. Provinsi Kalimantan Utara Dalam

Angka 2019. CV. Sekar Mulya, ISSN: 2621-9891. No. Publikasi: 65560.1902Coehen. 1995. Population Growth and Earth Human Carrying Capacity. Science 269: 341-346.

Conacher, A.J and Conacher, J. 2000. Inveronmental Planning and Management in Australia. Oxford Universitas Press Melbourne

FAO, 1998. A Framework For Land Evaluation. ILRI Publication 22.

Wageningen viii + 740 ha. Hidayat N, Dewi C, Nuzula NF, dan Senoji. 2018. Potensi Pertanian Desa Binusan Kcamatan Nunukan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. JFLS 2018 Vol 2 No 2: 89–93.

Jijun HE, Qiangguo CAI, Guoqiang LI, and Zhong W. (2010). Integrated

erosion control measures and environmental effects in rocky mountainous areas in northern China. International Journal of Sediment Research, 25(3), 294 303.

Maryati S. (2012). Land Capability Evaluation of Reclamation Areain Indonesia Coal Mining Using LCLP Software. Procedia Earth and Planetary Science, 6, 465 473.

Ling X, Zhihong L, Jing D. 2011. Study on Evaluation of Water Ecological

Carrying Capacity. Singapore: IACSIT Press 1: 458 – 462.

Nezami MT. (2013). Effect of land use types and slope on soil Erodibility

factor in Alborz province, Iran. International Research Journal of

Applied and Basic Sciences, 4(1), 25-30.

Nugraha, BS., Putri, LP., dan Suprihanto J.2018. Krayan Heart of Borneo:

Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia†in

The 1st International Conference on South East Asia Studies, 2016, KnE

Social Sciences, pages 118–129. DOI 10.18502/kss.v3i5.2329.

Osok RM, Talakua SM, dan Supriadi D. 2018. Penetapan Kelas Kemampuan Lahan dan Arahan Rehabilitasi Lahan Das Wai Batu

Merah Kota Ambon Provinsi Maluku. AGROLOGIA: Volume 7, Nomor 1

(4): 32-41. p-ISSN 2301-7287; e-ISSN 2580-9636.

Permatasari A. 2014. Otonomi khusus daerah perbatasan, Alternatif solusi penyelesaian masalah perbatasan di Indonesia. Prosiding Seminar

Nasional Peluang dan Tantangan Menghadapi Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA): Perspektif Hukum dan Perlindungan Sumber Daya

Laut: 2 (2):226–240.

Ping LY, Sung CTB, Joo GK and Moradi A. (2012). Effects of Four Soil

Conservation Methods on Soil Aggregate Stability. Malaysian Journal of Soil Science, 16, 43-56.

Rahadi B, Lusiana N, dan Nurlaelih EE. 2015. Penentuan Status Daya

Dukung Lingkungan Berbasis Kesesuaian Lahan Dan Keseimbangan Lahan Di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia. Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology. Vol. 02 No. 01, July 2015: 128-135. PISSN: 2356-3109, E-ISSN 2356-3117.

Rayes, L. 2006. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi

Yogyakarta.

Saida, Jusoff K, Islan M, Haris A, and Nraeni (2013). Evaluation of Land

Capability for Agriculture in the Upstream of Jeneberang Watershed, South Sulawesi. American-Eurasian Journal of Agricultural & Environmental Sciences, 13(8), 1027-1033.

Sitorus. 1995, Evaluasi Sumberdaya Lahan, Tarsito, Bandung Samudra K. 2006. Kajian Pengelolaan Sumberdaya Pulau Sebatik sebagai Pulau Kecil Perbatasan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur Secara Terpadu, Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat [Tesis]. Bogor: Sekolah

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Talakua, S.M. 2016. Degradasi Lahan, Metode Analisis dan Aplikasinya

dalam Penggunaan Lahan. Plantaxia. Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283. ISBN:978-602-6912-13-8.




DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v4i1.1903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Borneo Saintek

jambislot