KELIMPAHAN DAN SEBARAN HORIZONTAL PHYTOPLANKTON BAGI PERUNTUKAN BUDIDAYA IKAN (STUDI KASUS WADUK BILIBILI ZONA I SULAWESI SELATAN)

- Burhanuddin

Abstract


Kelimpahan  dan Sebaran Phytoplankton berdasarkan dimensi ruang dapat dibagi menjadi sebaran horizontal dan sebaran vertikal.  Pada sebaran horizontal plankton umumnya tidak tersebar merata melainkan hidup secara berkelompok, terutama lebih sering dijumpai di perairan neritik (terutama perairan yang dipengaruhi oleh estuari) dari pada oseanik. Pengelompokkan fitoplankton secara garis besar dibedakan atas pengaruh fisik dan pengaruh biologi. Pengaruh fisik dapat disebabkan oleh turbulensi atau adveksi (pergerakan massa air yang besar yang mengandung plankton di dalamnya). Sedangkan pengaruh biologi terjadi apabila terdapat perbedaan pertumbuhan antara laju pertumbuhan fitoplankton dan kecepatan difusi untuk menjauhi kelompoknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelimpahan dan sebaran horizontal Phytoplankton bagi peruntukan budidaya keramba jaring apung. Sedangkan kegunaannya sebagai bahan informasi bagi masyarakat dan rujukan terhadap peneliti-peneliti berikutnya.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 dan bertempat di Desa Bilibili Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air danau atau waduk, kelimpahan dan sebaran horizontal fitoplankton dan selanjutnya di analisis atau di identifikasi lebih lanjut di laboratorium Kualitas Air Universitas Hasanuddin Makassar.

Nilai kelimpahan phytoplankton secara horinzontal yang didapatkan di Waduk Bilibili dari ke III stasiun dikategorikan dengan kesuburan rendah dan jenis phytoplankton yang melimpah pada setiap stasiun yaitu kelas Bacillariophyceae dari genus navicula. Nilai indeks keanekaragaman dari III dikategorikan dalam stabilitas komunitas biota sedang atau kualitas air tercemar sedang. hal ini sangat cocok untuk pertumbuhn phytoplankton.  Indeks keseragaman yang didapatkan dari hasil rata-rata setiap stasiun yaitu stasiun (0,64), stasiun II (0,57), dan stasiun III (0,48) dikategorikan keseragamannya relatif merata atau relatif sama atau dengan kata lain dikategorikan dengan indeks keseragaman sedang.  Berarti tidak ada jenis phytoplankton yang menguasai daerah tersebut dikarenakan kestabilan perairan ada pada nilai optimal.  Indeks Dominansi dari nilai rata-rata dari stasiun pertama sampai ketiga yaitu stasiun I (0,42), stasiun II (0,52), dan stasiun III  (0,51) yang artinya tidak ada spesies yang mendominasi perairan tersebut dan dapat dikategorikan bahwa Waduk Bilibili keadaan kualitas airnya baik untuk pertumbuhan phytoplankton.

Kata Kunci : Fitoplankton, Keanekaragaman, Kelimpahan, Keseragaman, Dominansi.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v8i1.107

Refbacks

  • There are currently no refbacks.