EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG TIWAI (Eleutherine americana) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO

Azis Azis

Abstract


Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan air tawar adalah penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila dan dikenal sebagai penyakit bercak merah.  Secara in vitro, ekstrak bawang putih berpotensi sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophilla.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan daya hambat ekstrak bawang tiwai (Eleutherine americana) terhadap tingkat pencegahan infeksi bakteri Aeromonas hydrophilla secara in vitro.  Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan menggunakan konsentrasi ekstrak bawang tiwai 20%, 30%, 40% dan 50%, kontrol negatif tanpa ekstrak bawang tiwai sedangkan kontrol positif menggunakan kloranfenikol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang tiwai dengan konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50% memiliki pengaruh terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri A. hydrophilla.  Konsentrasi ekstrak bawang tiwai 30% memperlihatkan daya hambat tertinggi pada uji zona hambat terhadap bakteri A. hydrophilla  yaitu sebesar  14,5 mm memiliki respon hambat pertumbuhan yang kuat, dengan nilai efektivitas 72,5%.  sehingga ekstrak bawang tiwai dapat digunakan sebagai bahan alternative pengganti zat antimikroba kimia untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophilla.

Full Text:

PDF

References


Angka, SL. 2005. Kajian Penyakit Motile Aeromonad Septicaemia (MAS) pada Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.): Patologi, Pencegahan dan Pengobatannya Dengan Fitofarmaka. [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 141 hlm.

Aniputri FD, Johannes Hutabarat J, Subandiyono. 2014. pengaruh ekstrak bawang putih (allium sativum) terhadap tingkat pencegahan infeksi bakteri aeromonas hydrophila dan kelulushidupan ikan nila (oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3 hal 1-10.

Arora, DS, and Bhardwaj. 1997, Antibacterial Activity of Some Medicinal Plants, Geo. Bios., 24, 127-131

Chomnawang, MT, Surassno S, Nukoolkarn, VS and Gristanapan, W. 2005. Antimicrobial effects of Thai medicinal plants against acneinducing bacteria. Jethnopharmacol 101. 330-333 hlm.

Davis WW dan Stout TR. 1971. Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic Assay. Applied Microbiology. 659-665.

Hasim, D. 2003. Daun Sirih sebagai Antibakteri Pasta Gigi. http://kompas.com/kompas-cetak/0309/24/iptek/578008.htm. [2 Juli 2016]

Nogrady, T. 1992. Kimia Medisinal Pendekatan secara Biokimia. Penerbit ITB, Bandung. Hlm 19-21.

Osabor VN, Egbung GE, Ntuk UM.. 2010. Chemical Evaluation of The Leaves of Diplazium summattii (Nyama Idim). Research Journal Of Agriculture And Biological Sciences. 6(6): 1074-1077.

Rahmaningsih, S. 2007. Pengaruh Ekstrak Sidawayah Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Untuk Mengatasi Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophilla Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Aquasains. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan.

Suciati A, Wardiyanto, Sumino. 2012. Efektivitas ekstrak daun Rhizopora mueronata dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aeromonas salmonicida dan Vibrio harveyi. Jurnal rek. Tekh. budidaya perairan. Vol. 1.

Suryawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.

Utami WP. 2012. Efektivitas ekstrak paci-paci leucas lavandulaefolia yang diberikan lewat pakan untuk pencegahan dan pengobatan Penyakit mas motile aeromonas septicemia pada ikan lele dumbo clarias sp. Skripsi Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v10i1.231

Refbacks

  • There are currently no refbacks.