ASESMEN KUALITAS AIR PERMUKAAN DI SUNGAI PAMUSIAN KOTA TARAKAN

Diana Maulianawati, Muhammad Ishaq Herman, Muhammad Ismail, Muhammad Onny Arya Fiandaka, Sadrianto Sadrianto, Tarfin Tarfin, Heni Irawati

Abstract


Sungai Pamusian merupakan sungai utama yang berada di daerah Tenguyun Kota Tarakan yang berfungsi sebagai tempat pengaliran air dan kondisinya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia. Terdapat banyak limbah pencemar sungai Pamusian yang berasal dari rumah tangga dan juga limbah aktivitas pasar yang berada di lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai Pamusian. Parameter kualitas air yang diuji adalah suhu, Ph, amoniak (NH3), nitrit (NO2) dan sulfida total. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan kandungan amoniak, nitrit dan sulfida total sebesar 3,903 mg/L, 0,069 mg/L dan 12 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sungai Pamusian mengalami pencemaran

Keywords


Tenguyun, Amoniak, Nitrit, Sulfida

Full Text:

PDF

References


EPA Ground water and drinking water. (2003). E. coli 0157:H7 in drinking water. US EPA, dalam U.S. Environmental Protection Agency. http://EPA Ground Water and Drinking water.html.

Devi P.A., Padmavathy P., Aanand S., dan Aruljothi K. 2017. Review on water quality parameters in freshwater cage fish culture. International Journal of Applied Research 3(5): 114-120

Hastuti, S. dan Subandiyono. (2010). Performa Hematologis Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Kualitas Air Media pada Sistim Budidaya dengan Penerapan Kolam Biofiltrasi. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 6(2) Hal 1-5.

Herlambang, arie. (2006). Pencemaran air dan strategi penanggulangannya. Peneliti pusat teknologi lingkungan, BPPT.

Irawati, H., Aprilita, N. H. dan Sugiharto, E. (2018). Adsorpsi Zat Warna Kristal Violet Menggunakan Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta). Berkala MIPA. Vol 25(1) Hal 17-31.

Joseph KB, soderberg RW, Terlizzi DE. 1993. An introduction to water chemistry in freshwater aquaculture. NRAC Fact Sheet No: 170.

Marlina, N., Hudori dan Hafidh, R. (2017). Pengaruh Kekasaran Saluran dan Suhu Air Sungai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS Di Sungai Winongo Menggunakan Software QUAL2Kw. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. Vol 9(2) Hal 122-133.

Moore, J.W. 1991. Ecotoxicology. Second edition. Blackwell Scientific Publications, London. 415p.

Paramita, P., Shovitri, M. dan Kuswytasari, N. D. (2012). Biodegradasi Limbah Organik Pasar dengan Menggunakan Mikroorganisme Alami Tangki Septik. Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1(Sept.2012) Hal E23-26.

Soemarwoto O. (1991). Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Succery. (2009). Monografi profil kabupaten/kota.

Sudirman, N., Husrin, S. dan Ruswahyuni. (2013). Baku Mutu Air Laut untuk Kawasan Pelabuhan dan Indeks Pencemaran Perairan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 9(1) Hal 14-22.

Susana, tjutju. (2004). Sumber polutan nitrogen dalam air laut.

Sutomo. (1989). Pengaruh ammonia terhadap ikan dalam budidaya sistem tertutup.

Svobodova Z. Llyod R. Machova J. dan Vykusova B. 1993. Water Quality and Fish Health. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Viale delle Terme di Caracalla, 00100 Rome, Italy

Yudo, S. (2014). Kondisi Pencemaran Air Sungai Cipinang Jakarta. Jurnal Air Indonesia. Vol 7(2) Hal 139-148.




DOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v11i2.821

Refbacks

  • There are currently no refbacks.