PROSPEK RIZOBAKTERI PENGHASIL IAA DAN PENYEDIA NITRAT SEBAGAI PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA)
Abstract
ABSTRACT
PGPR is a beneficial soil bacteria that live freely in the rhizosphere area, which has the ability to increase plant growth and is environmentally friendly. PGPR has the ability to support plant growth by producing and changing the concentration of several phytohormones, as nitrogen fixers, solubilizing phosphates and as antagonistic agents. One of the hormones produced by PGPR is indole acetic acid (IAA). Nitrogen fixation by PGPR will produce nitrate, which is a form of nitrogen that is widely absorbed by plants. In the previous study, 14 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria and 2 isolates of phosphate solvent were obtained. This study focused on testing the ability of rhizobacteria isolates to produce nitrate and IAA. This study uses a quantitative descriptive method. In the analysis of nitrate and pH there were 15 treatments, namely control and 14 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria. IAA analysis was performed on 2 isolates of phosphate-solubilizing bacteria and 2 isolates of nitrogen-fixing bacteria. The isolates tested in this study were phosphate solubilizing rhizobacteria with isolate codes B5(6) and B1(17) nitrogen-fixing rhizobacteria with isolate codes B1(17), B1(19), B3(10), B4(15), B3(12), B3(16), B3(19), B3(9), B4(12), B4(5), B5(13), B5(15), B5(19) and B5(9). The results showed that the amount of nitrate produced from 14 nitrogen-fixing rhizobacteria ranged from 35.07 to 45.42 ppm which was high and the highest concentration of nitrate was produced by isolate B5(19). In addition to producing nitrate, 2 isolates of nitrogen-fixing rhizobacteria and 2 isolates of phosphate-solubilizing rhizobacteria also produced IAA with concentrations between 31.99 – 62.23 ppm. These four rhizobacteria isolates have the potential as PGPR.
Keywords : nitrogen fixing bacteria, phosphate solubilizing bacteria, rhizobacteria, IAA, PGPR
Â
ABSTRAK
PGPR adalah bakteri tanah menguntungkan yang hidup bebas di daerah rhizosfer, yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan bersifat ramah lingkungan. PGPR memiliki kemampuan mendukung pertumbuhan tanaman dengan memproduksi dan mengubah konsentrasi beberapa fitohormon, sebagai penambat nitrogen, melarutkan fosfat dan sebagai agen antagonis. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh PGPR adalah indole acetic acid (IAA). Penambatan nitrogen oleh PGPR akan menghasilkan nitrat yaitu salah satu bentuk nitrogen yang banyak diserap oleh tanaman. Pada penelitian sebelumnya diperoleh 14 isolatrizobakteri penambat nitrogen dan 2 isolat pelarut fosfat. Penelitian ini fokus pada pengujian kemampuan isolat rizobakteri dalam menghasilkan nitrat dan IAA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pada Analisis nitrat dan pH ada 15 perlakuan yaitu kontrol dan 14 isolat rhizobakteri penambat nitrogen. Analisis IAA dilakukan pada 2 isolat bakteri pelarut fosfat dan 2 isolat bakteri penambat nitrogen. Isolat yang diuji dalam penelitian ini adalah rizobakteri pelarut fosfat dengan kode isolat B5(6) dan B1(17), rizobakteri penambat nitrogen dengan kode isolat B1(17), B1(19), B3(10), B4(15), B3(12), B3(16), B3(19), B3(9), B4(12), B4(5), B5(13), B5(15), B5(19) dan B5(9). Hasil penelitian menunjukkan jumlah nitrat yang dihasilkan dari 14 rizobakteri penambat nitrogen berkisar antara 35,07 – 45,42 ppm yang tergolong tinggi dan konsentrasi nitrat tertinggi dihasilkan oleh isolat B5(19). Selain menghasilkan nitrat, 2 isolat rizobakteri penambat nitrogen dan 2 isolat rizobakteri pelarut fosfat juga menghasilkan IAA dengan konsentrasi antara 31,99 – 62,23 ppm. Keempat isolate rizobakteri ini berpotensi sebagai PGPR.
Kata kunci : bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, rizobakteri, IAA, PGPR
Full Text:
PDFReferences
Asra R, Samarlina RA, dan Silalahi M. 2020. Hormon Tumbuhan Cet. 1. UKI Press. Jakarta.
Barbarick K. A. 2006. Nitrogen Sources and Transformations.
Colorado State University. U.S. Department of Agriculture and Colorado counties cooperating.
Bayer, C., L.P. Martin-Neto, J. Mielniczuk, C.N. Pillon and L. Sangoi, 2001. Changes in Soil Organic Matter Fractions Under Subtropical No-Till Cropping Systems., Soil Sci. Soc. Am. J. 65,
-1478.
Budiyanto, G. 2015. Reaksi oksido-reduksi dalam siklus nitrogen. Disampaikan dalam Diskusi Alumni Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung
tanggal 23 Mei 2015, 18 hal. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1824. Diakses tanggal 25 Nopember 2021.
Chitraselvi, P. E., Kalidass, S., and R. Kant. (2015). Efficiency of rhizosphere bacteria in production of Indole Acetic Acid, Siderophore and Phosphate Solubilization. International Journal of
ChemTech Research. 7(6), 2557-25564.
Danapriatna, N. (2010). Biokimia penambatan nitrogen oleh
bakteri non simbiotik. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. 1 (2), 1–10.
Das, S., Nurunnabi, T. R., Parveen, R., Mou, A. N., Islam. E., Islam, K. M. D. et al. (2019). Isolation and characterization of indole acetic acid producing bacteria from rhizosphere soil and their effect on seed germination. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 8(03), 2319-7706.
Hartono. (2014). Ekskresi amonium pada bakteri penambat nitrogen dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Jurnal Bionature. 15 (1), 35-40.
Jumadi, O., Liawati dan Hartono. (2015). Produksi zat pengatur tumbuh IAA (Indole Acetic Acid) dan kemampuan pelarutan posfat pada isolat bakteri penambat nitrogen asal Kabupaten Takalar. Jurnal Bionature, 16 (1), 43-48.
Kholida, F. T. dan E. Zulaika. (2015). Potensi Azotobacter sebagai penghasil
hormon IAA. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4 (1), 2337-3520.
Kurniati, S. (2018). Skrining dan identifikasi bakteri penghasil hormon Indole Acetid Acid (IAA) daerah perakaran padi (Oriza sativa) di Kelurahan Balang Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponton. Skripsi. UIN Alauddin Makasar.
Larosa, S. F., Kusdiyantini, E., Raharjo, B., & Sirjaya, A., (2013). Kemampuan isolat bakteri penghasil Indole Acetic Acid (IAA) dari tanah gambut Sampit Kalimantan Tengah. Jurnal Biologi, 2 (3), 41-54.
Mitsch W., J. Gosselink. 1993. Wetlands in Water Prevention Identification and Management of Diffuse Pollution. Van Nostrand Reinhold, New York.
Patten, C. L., & Glick, B. R. (2002). Role of pseudomonas putida indoleacetic acid in development of the host plant root system. Applied and Environmental Microbiology, 68(8), 3795-3801.
Pudjiwati, E.H., Zahara, S dan Sartika, D. (2019). Isolasi dan karakterisasi rhizobakteri yang berpotensi sebagai agen pemacu pertumbuhan. Jurnal Borneo Saintek 2 (2), 1-10.
Rahni, N. M., (2012). Efek fitohormon PGPR terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). CEFARS : Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, 3 (2), 27-35.
Reddy, K.R., dan Patrick, W.H., 1984. Nitrogen Transformations and Loss in Flooded Soils and Sediments. J. CRC Crit. Rev. Env. Control, 13:273-309.
Saika, S.P. and V. Jain. (2007). Biological Nitrogen Fixation With Non-Legumes: An achievable target or dogma Current Sci. 92 (3), 317–322.
Sulaiman, Suparto dan Eviati. (2005). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Tenuta, M., (2006). Plant Growth Promoting Rhizobacteria:
Prospects for Increasing Nutrient Acquisition and Disease Control. Department of Soil Science, University of Manitoba, 72-77.
Tisdale, S. L., Nelson, W. L., and. Beaton, J.D. 1985. Soil Fertility and Fertilizers. Macmillan Publ. Co. New York.
DOI: https://doi.org/10.35334/jpen.v5i1.2262
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian
   P-ISSN :             E-ISSN :                  Affiliation :
                  Â
All publications in J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.