ASOSIASI MAKROALGA DENGAN LAMUN DI PERAIRAN PULAU PANJANG

Muhamad Roem, Dhimas Wiharyanto, Darnawati Darnawati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi makroalga dan lamun seperti persentase penutupan, kerapatan, komposisi jenis serta asosiasi makroalga dengan lamun di Perairan Pulau Panjang. Penelitian ini dilaksanakan, pada Bulan Desember 2016 – April 2017 bertempat di perairan Pulau Panjang. Dalam penelitian ini digunakan metode transek kuadrat secara sistematis sampling pada ekosistem lamun. Transek kuadrat yang digunakan adalah transek kuadrat berukuran 0,5 x 0,5 m dengan masing-masing 6 stasiun yang terdiri 3 sub stasiun dan masing-masing sub stasiun terdiri dari 5 pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Pulau Panjang ditemukan 13 jenis makroalga yakni : Hypnea pannosa, Halimeda simulans, Padina boergensenii, Halimeda opantia, Cystoseira sp, Caulerpa sp, Halimeda cylindraca, hypnea sp, Codium sp dan Clorodesmis fastigiata, Sargassum sp, Avrainvillea ercta, Amphiroa sp, dan Caulerpa sp, sedangkan jenis lamun yang ditemukan ada 6 jenis yakni : Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichi, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Syringodium isoetifolium dan Enhalus acoroides. Kerapatan makroalga yang ditemukan berkisar 10.4 tegakan/m2, sedangkan lamun terdapat pada jenis Thalassia hemprichi dengan kisaran antara 634 tegakan/m2. Penutupan makroalga dan lamun pada perairan Pulau Panjang termasuk dalam kondisi baik/kaya. Asosiasi makroalga dengan lamun yang didapatkan di perairan Pulau Panjang yaitu bernilai negatif artinya saling berkompetensi (bersaing).

Keywords


Asosiasi;Lamun;Makroalga;Pulau Panjang;

Full Text:

PDF

References


Hutomo, M., Azkab, M.H. 1997. Peranan Lamun Di Lingkungan Laut Dangkal. Oseana, 12(1): 13-23.

Kadi, A. 1999. Beberapa Catatan Tentang Gelidium (Rhodophyta). Puslitbang Oceanologi-LIPI. Jakarta.

Kepmen LH No 200. 2004. Tentang Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun.

Lestari, I. Ibrahim, Y dan Suhara. 2016. Pola Asosiasi Komunitas Lamun dengan Alga di Pantai Sindangkerta Kecamatan Lipatuja Kabupaten tasikmalaya. Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasudan Bandung.

Luning. 1990. Biogeography and Ecophysiology. John Wiley and Sons. New York.

Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta

Nurzahraeni, 2014. Keragaman Jenis Dan Kondisi Padang Lamun Di Perairan Pulau Panjang Kepulauan Derawan Kalimantan Timur. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta.

Palallo, A. 2013. Distribusi Makroalga Pada ekosistem Lamun dan Terumbu karang Di Pulau bonebatang Kecamatan ujung tanah Kelurahan Barrang lompo Makassar. Program Studi Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Soegiarto. A. 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi Komunitas. Usaha Nasional. Surabaya.

Sumich. L. 1992. An introduction To The Biology Of Marine Life. Wmc Brown. Dubuque. Lowa.




DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v1i1.886

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Borneo Saintek

slot dana

PODOMORO138 SEDAYU138 JALURDEWA MERAHBET