PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA GENERASI SETEK TOMAT PADA BEBERAPA KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh generasi setek tomat (G1 dan G2) dengan empat konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) terhadap pertumbuhan dan hasil serta mendapatkan konsentrasi IBA yang terbaik untuk pertumbuhan bibit dan hasil setek tomat. Penelitian menggunakan Rancangan Faktorial (2 x 4 + 2 kontrol) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Setek generasi pertama dan kedua (G1 dan G2) direndam dalam larutan Indole Butyric Acid (IBA) dengan konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 ppm. Tanaman asal biji F1 yang akar tunggangnya dipotong (F1 rc) dan tanaman F1 yang akar tunggangnya utuh digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi setek dan konsentrasi IBA sebagian besar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman hingga umur 4 minggu setelah pindah tanam. Perendaman dalam 20 ppm IBA memberikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman setek G1 dan G2 yang terbaik. Setek G1 merupakan bahan tanam yang terbaik untuk menghasilkan bibit setek tomat. Setek G1 dan G2 menghasilkan bobot/buah dan jumlah buah per tanaman yang tidak berbeda nyata dengan tanaman F1.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Guritno, B dan Sitompul, S.M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1990. Plant Propagation Principles and Practise.Fifth ed. Prentice Hill Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Isbandi. 1983. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
Janick, J. 1972. Horticultural Science. Second ed. W. H. Freeman and Co. San Fransisco.
Jawal, M.A., T. Titin dan H. Sunarjono. 1985. Pengaruh Penggunaan Indole Butyric Acid Terhadap Perakaran Stem Jambu Biji (Psidium guajava L.). Bul. Penel. Hort. 31 – 37.
Kusuma, H. I. 1999. Kajian Budidaya Tomat Secara Setek, Di luar Musim Dengan Alternatif Pemupukan Organik Cair Sebagai Pengganti Pupuk Kandang. Tesis Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Leopold, A.C dan P.E. Kriedermann. 1975. Plant Growth and Development. Mc Graw-Hill Co. Ltd. New Delhi.
Rismunandar. 1990. Hormon Tanaman dan Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rusjanti, A.Z.N. 1990. Kajian Hubungan Sumber dan Limbung pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Respati, R. 1992. Perbanyakan Vegetatif Cepat Pada Nenas. Sinar Tani 14 Oktober.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1987. Pengaruh Beberapa Pupuk Daun Terhadap Setek dan Produksi Buah Murbei. Prosiding Simposium Hortikultura Nasional. Malang, 8 – 9 November 1994.
Soenoeadji. 1984. Cara Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah-buahan. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Soemarno. 1994. Benih Unggul Dalam Produksi Hortikultura. Bina Aksara Bandung.
Sumarno. 2002. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Industri Benih Hortikultura. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. Jakarta.
Supriyanta, B dan Budyastuti. 2001. Evaluasi Bahan Setek Dalam Usaha Mempertahankan Potensi Produksi dan Kualitas Tomat Hibrida. Agrivet. Vol. 5 No. 1.
Tanaka, A., K. Fujita dan Kikoyo. 1974. Nutriophysiological Studies on The Tomato Plant. II. Translocation of Photosyinthates. Soil Sci. Plant Nutr. 20 (2) : 163 – 171.
Wattimena, G.A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Lab. Kultur Jaringan Tanaman. PAU Bioteknologi IPB, Bogor.
Wells, R., J.W. Burton and T.C. Kilen. 1993. Soybean growth and light interception response to differing leaf and stem morphology. Crop Sci. 33:520-524.
Zahara, S., E. Sulistyaningsih dan R.H. Murti. 2006. Karakter Perakaran Dua Generasi Setek Tomat Pada Beberapa Konsentrasi Indole Butyric Acid. Jurnal Ilmu Pertanian Volume 13 No. 1.
DOI: https://doi.org/10.35334/borneo_saintek.v1i2.908
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Borneo Saintek