Riwayat Asfiksia Dengan Hiperbilirubinemia Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda Tabanan
Abstract
Latar belakang: Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik. Survei Kesehatan Demografi Indonesia (SDKI) 2022 mengatakan terdapat 16,9 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah hiperbilirubin. Pada tahun 2022 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda terdapat peningkatan kasus hiperbilirubin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat asfiksia dengan hiperbilirubinemia di RSIA Cahaya Bunda. Metode: Jenis Penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan Bulan Maret 2024 dengan teknik Conseccutive sampling. Berdasarkan rumus maka sampel minimal dalam penelitian ini adalah 85. Pengumpulan data dengan tabel pedoman pengumpulan data yang berisi variabel yang diteliti. Hasil: Analisis data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi didapat hasil 36 responden dengan asfiksia dan 64 responden yang mengalami hyperbilirubinemia. Analisis bivariat menggunakkan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p>0.05. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara asfiksia (p=0,002) dengan hiperbilirubinemia. Simpulan: Bayi yang mengalami asfiksia saat baru lahir berpotensi mengalami hiperbilirubinemia. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan kasus kontrol agar penelitian ini menjadi lebih sempurna.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afrizal, T. (2022). Implementasi Baby Field Massage Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(November), 1377–1386.
Anggelia, T. M., Sasmito, L., & Purwaningrum, Y. (2018). The Risk Of The Neonatory Interest In The Neonatus With The History Of Asfiksia Baby New Born. Jurnal Terapan, 4(2), 154–164.
Auliya, N. (2023). Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Di Ruangan Neonatus. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Ayu Mutiara Rozilina, Ananta Fittonia Benvenuto, Sabariah, & Fachrudi Hanafi. (2023). Hubungan Asfiksia Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Di RSUD Provinsi NTB. JURNAL KEDOKTERAN, 8(2), 107–113. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v8i2.36
Batubara, A. R., & Fauziah, N. (2020). Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsu Sakinah Lhokseumawe Factors Influencing The Incidence Of Asphyxia Neonatorum At Sakinah Hospital In Lhokseumawe. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(1).
Dewanta, D. G. S., Padma, G. D., & Wiraningrat, I. G. A. A. N. (2022). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada neonatus di RSIA Dedari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Intisari Sains Medis, 13(2). https://doi.org/10.15562/ism.v13i2.1410
Dinas Kesehatan. (2023). Rancangan Akhir Perubahan Renstra Semesta Berencana Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2018-2023. Journal of Engineering Research, 1.
Dwiendra R, O. (2022). Buku Asuhan Kebidanan. In DEEPUUBLISH (pp. 82–95).
Febri, E. (2017). Pengantar Metodologi Penelitian.
Hidayah, F., Damayanti, F. N., Anggraini, N. N., & Puspitaningrum, D. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Pada Neonatus Di Ruang Neonatal Risiko Tinggi RSU Islam Harapan Anda Kota Tegal. Seminar Nasional Kebidanan UNIMUS, 83–91.
Isdayanti, Y. (2019). Hubungan Asfiksia Dan Sepsis Neonatorum dengan Kejadian Ikterus Neonatorum di RSUD Salatiga. Universitas Ngudi Waluyo Ungaran.
Ismayanti, D. (2023). teori asfiksia. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2746/mengenal-asfiksia-neonatorum
Lara. (2022). Analisi Faktor Resiko Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Labuang Baji Makasar Tahun 2021. 8.5.2017, 2003–2005. www.aging-us.com
Lestari, L. wahyu. (2022). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ikterus Neonatorum.
Portiarabella, P., Wardhana, A. W., & Pratiningrum, M. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Asfiksia Neonatorum: Suatu Kajian Literatur. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 538–543. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.413
Purnamiati, N. P. (2020). Analisis Kadar Bilirubin Serum Bayi Yang Mengalami Ikterus Neonatus. International Journal of Applied Chemistry Research, 1(2), 26. https://doi.org/10.23887/ijacr.v1i2.28720
Rahyani, N. K. Y. (2020). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Patologi Bagi Bidan (I).
Rozilina. (2023). Hubungan Asfiksia Dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Di RSUD Provinsi NTB. Jurnal Kedokteran, 8(2), 107–113. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v8i2.36
Saptanto, A., Kurniati, I. D., & Khotijah, S. (2014). Asfiksi Meningkatkan Kejadian Hiperbilirubinemia Patologis pada Bayi di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, 2, 1–5.
Siswanto. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Bursa ilmu.
WHO. (2021). Mortality and Morbidity Statistics. https://icd.who.int
DOI: https://doi.org/10.35334/borticalth.v7i2.5572
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Journal Of Borneo Holistic Health Indexed by:
JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
JL. AMAL LAMA, NOMOR 1, KELURAHAN PANTAI AMAL, KOTA TARAKAN 77123
Phone : 085246694869
Email : borticalth@gmail.com
Laman : jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth
JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.