EFEKTIVITAS PEMBERIAN SALEP BONGGOL PISANG AMBON TERHADAP JERAWAT PADA REMAJA

Arfianita Regina Putri; seftina Lidiya Maharani; Sayyid Nurrohim; Nurul Hidayah

doi:10.35334/borticalth.v2i1.690

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SALEP BONGGOL PISANG AMBON TERHADAP JERAWAT PADA REMAJA

Arfianita Regina Putri, seftina Lidiya Maharani, Sayyid Nurrohim, Nurul Hidayah

Abstract

Latar Belakang: Jerawat merupakan salah satu masalah kulitÂ tersering pada remaja, yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus dan Propionibacterium Acne. Bonggol pisang ambon dapat dijadikan alternatif pengobatan jerawat karena kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antibiotik, antiseptik, dan merangsang pertumbuhan sel-sel baru. Tujuan penelitianÂ untuk mengetahui efektivitas pemberian salep bonggol pisang ambon terhadap jerawat pada remaja. Metode peneltian: Jenis penelitian Quasi Experiment dengan desain One Group With Pre And Post Test Design. Waktu penelitian bulan April-Juni 2019, di Dusun Mulyorejo, Desa Karang tengah, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Jumlah populasi sebesar 120 dengan sampel sebesar 30 responden. Teknik pengambilan sampel mengunakan Purposive Sampling. Responden diberikan salep bonggol pisang ambon dengan konsentrasi 20%, selama 14 hari berturut-turut, pemakaian setiap pagi, siang, dan malam secara tipis merata. Observasi penyembuhan jerawat dilakukan pada hari ke 7 dan 14 dengan membandingkan keadaan jerawat sebelumÂ dan setelah diberikan salep bonggol pisang. Â Analisis data menggunakan Che Square. Hasil: Â Â

Responden yang memakai salep secara rutin memiliki kecenderungan untuk sembuh (95%), sedangkan responden yang tidak rutin memakai salep memiliki kecenderungan untuk tidak sembuh (70%), dengan nilai p 0,00 (<0,05) dan OR 44,3 Kesimpulan: salep bonggol pisang ambon efektif untuk mengatasi jerawat ringan-sedang pada remaja

Keywords

Jerawat Remaja, Salep Bonggol Pisang Ambon.

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Alvin, A. (2014). Pengaruh sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan staff pajak terhadap kepatuhan pajak wajib pajak badan. Journal Tax & Accounting Review, 4(1). publication.petra.ac.id.

Anief, M. (2006). Farmasetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Dewi, S.A. (2009). Cara Ampuh Mengobati Jerawat. Jakarta: Buana Indonesia.

Fatimah,Y. (2017). Pengaruh basis salep terhadap sifat fisik sediaan salep ekstrak bonggol pisag ambon (Musa Paradisiaca varsepientum L.) sebagai penyembuhan luka terbuka pada tikus. Fakultas Farmasi Universitas Surakarta : Surakarta.http://eprints.ums.ac.id diakses pada 16 Juni 2019

Ika. (2015). Hubungan tingkat stres dengan timbulnya jerawat pada siswa smpn 4 ngawi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah: Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/39380.

Indrawan, N dan Kusumastuti, A.C. (2013). Hubungan lemak jenuh dengan kejadian acne vulgaris. Journal of Nutrition College, 2(4), 578-584. http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/jnc

Klaus, W., Richard, A. dan Dick, S. (2005). Fitz Patrickâ€™s colour atlas and sinopsis of clinical dermatology. New York: Medical Publishing Division.

Mao, T., Van, D.W., Keen, C.L., Schmitz, H.H. dan Gershwin, M.E. (2000). Cocoa procyannindins and human cytokine transcription and secretion. J Nutr, 130:209S-9S.

Nugroho, R.A., dan Widayati, R.I., (2013). Terapi topikal clindamycin dibandingkan dengan niacinamidet zinc pada acne vulgaris. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang.

Pongsipulung, G.R., Paulina, V.Y.Y., dan Yos, B. (2012). Formulasi dan pengujian salep ekstrak bonggol pisang ambon (musa pradisiaca var. Sapientum(l.)) terhadap luka terbuka pada kulit tikus putih jantan galur wiatar (rattus norvegicus). Jurnal Ilmiah Pharmacon 1(2), 7-13.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/462/370.

Restiana, E., Siti, K., dan Iit, F. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat pelepah pisang ambon (musa paradisiaca l.) Terhadap propionibacterium acnes. Jurnal Cerebellum, 2(2), 422-433.http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/articl e/view/24342

Rohmat, N. dan Firdaus. (2018). Uji aktivitas antibakteri ekstrak tepung kulit buah pisang ambon (musa paradisiaca) terhadap propionibacterium acne atcc 1223 dan staphylococcus epidermidis atcc 12228. http://repository.unvary.ac.id/xmlui/handle/123456789/216.

Septiandari, V.K. (2015). Pengaruh ekstrakdaun kemangi (ocimum apericanum l.) Terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acne dan pemanfaatannya sebagai buku non-teks. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember: Jember. http://respository.unej.ac.id/handle/123456789/71392.

DOI: https://doi.org/10.35334/borticalth.v2i1.690