APLIKASI PEMANFAATAN ARANG DALAM MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA Brachionus plicatilis
Abstract
Kendala yang sering dihadapi dalam mengkultur Rotifera adalah kondisi bak kultur yang cepat kotor, sehingga frekuensi pencucian bak lebih tinggi. Hal ini menjadi tidak efisien, karena untuk melakukan kembali kultur Rotifera hingga siap dipanen, memerlukan waktu yang tidak sebentar (biasanya 5-7 hari setelah kultur). Selain itu juga tenaga yang dikeluarkan untuk membersihkan bak kultur bertambah. Kondisi bak yang cepat kotor ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya karena faktor cuaca dan masukan air laut ke dalam bak kultur yang membawa berbagai partikel.
Penelitian di laksanakan bulan Maret sampai Desember 2014 di Balai Budidaya Air Payau Takalar. Metode penelitian adalah dengan cara mengkultur Rotifera dalam media yang telah diberi arang selama 7 hari yaitu paada saat sudah mencapai fase kematian. Selama penelitian berlangsung perlakuan yang diberikan adalah pemberian arang dalam media kultur dengan dosis perlakuan masing-masing 3 gr arang/media, 4 gr arang/media, 5 gr arang/media dan tanpa arang (control) diberikan satu kali.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yaitu 4 perlakuan dan 3 ulangan dan apabila terjadi perbedaan perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang dalam media kultrur memberikan pengaruh sangat nyata (F hitung > F table 1%) terhadap pertumbuhan Branchionus plicatilis. Hasil uji Beda Nyata terkecil (BNT) pertumbuhan Branchionus plicatilis pada akhir penelitian, menunjukkan bahwa pertumbuhan Branchionus plicatilis pada perlakuan C (dosis 5 gr) dengan perlakuan D (kontrol) berbeda sangat nyata, demikian juga perlakuan B (dosis 4 gr) dengan perlakuan A (dosis 3 gr) berbeda sangat nyata.
Kata Kunci : Arang; Pertumbuhan; Rotifera Branchionus plicatilis.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35334/harpodon.v8i1.106
Refbacks
- There are currently no refbacks.