BUDIDAYA HIDROPONIK TOGA SEBAGAI METODE ALTERNATIF PENGOBATAN HIPERTENSI DI PONDOK CABE
Abstract
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan, (2013) penderita hipertensi 20.891 orang.
Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan dan mendemonstrasikan cara budidaya
hidroponik tanaman obat untuk metode alternatif pengobatan hipertensi kepada Ibu-Ibu Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga di Rw. 03, Pondok Cabe Udik, Pamulang. Hasil Pengabdian Masyarakat didapatkan
sebelum penyuluhan mengenai hipertensi responden berpengetahuan kurang baik sebesar 51% (18 dari 35
responden), dan berpengetahuan cukup 49% (17 dari 35 responden). Setelah responden berpengetahuan baik
100% (35 responden). Sebelum penyuluhan dan pelatihan responden tidak mengetahui mengenai hiroponik,
sebesar 77% (27 dari 35 responden). Setelah responden dapat mengetahui mengenai hidroponik sebesar 100%
(35 responden). Ketidaktahuan responden terhadap tanaman obat sebelum penyuluhan sebesar 83% (29 dari 35
responden). Setelah responden menjadi sangat tahu sebesar 100% (35 responden). Responden tidak pernah
memanfaatkan TOGA sebelum penyuluhan sebesar 89% (31 dari 35 responden). Setelah responden yang
memanfaatkan TOGA 100% (35 responden). Terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
setelah penyuluhan dan pelatihan mengenai hipertensi, tanaman obat, budidaya hidroponik, terhadap gaya
hidup (p=0,002), pola makan (p=0,000), kebiasaan istirahat (p=0,003), pengetahuan hidroponik (p=0,000),
pengetahuan TOGA (p=0,000), pemanfaatan TOGA (p=0,000), Pengetahuan Hipertensi (p=0,000).
Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan dan mendemonstrasikan cara budidaya
hidroponik tanaman obat untuk metode alternatif pengobatan hipertensi kepada Ibu-Ibu Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga di Rw. 03, Pondok Cabe Udik, Pamulang. Hasil Pengabdian Masyarakat didapatkan
sebelum penyuluhan mengenai hipertensi responden berpengetahuan kurang baik sebesar 51% (18 dari 35
responden), dan berpengetahuan cukup 49% (17 dari 35 responden). Setelah responden berpengetahuan baik
100% (35 responden). Sebelum penyuluhan dan pelatihan responden tidak mengetahui mengenai hiroponik,
sebesar 77% (27 dari 35 responden). Setelah responden dapat mengetahui mengenai hidroponik sebesar 100%
(35 responden). Ketidaktahuan responden terhadap tanaman obat sebelum penyuluhan sebesar 83% (29 dari 35
responden). Setelah responden menjadi sangat tahu sebesar 100% (35 responden). Responden tidak pernah
memanfaatkan TOGA sebelum penyuluhan sebesar 89% (31 dari 35 responden). Setelah responden yang
memanfaatkan TOGA 100% (35 responden). Terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
setelah penyuluhan dan pelatihan mengenai hipertensi, tanaman obat, budidaya hidroponik, terhadap gaya
hidup (p=0,002), pola makan (p=0,000), kebiasaan istirahat (p=0,003), pengetahuan hidroponik (p=0,000),
pengetahuan TOGA (p=0,000), pemanfaatan TOGA (p=0,000), Pengetahuan Hipertensi (p=0,000).
Keywords
Hidroponik, Tanaman Obat, Pengobatan Hipertensi
Full Text:
PDFReferences
Sigiarti, Titik & Fina Afiana. Bimbel
Koran Belajar, Bermain, dan
Berkarya Untuk Bangsa. Online:
http://bimbelkoran.weebly.com
Susanti, V. D & Swasti Maharani. 2016.
IbM membangun â€Desa Cermatâ€
Melalui Bimbingan Belajar dalam
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Terapan
Abdimas. 1(1): 39-42.
Online:http://download.portalgaruda.
org/article
DOI: https://doi.org/10.35334/jpmb.v2i2.517
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 JPMB (Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN : 2579-9797
P-ISSN : 2615-4323
Contact Person:
Gusriani: 082188737351
Email : jpmb.ubt@gmail.com
Website : http:// jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
Â