Email this article 
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD BATARA GURU BELOPA
Abstract
Asfiksia merupakan suatu kejadian kegawatdarutaran yang berupa kegagalan bernafas secara spontan segera setelah lahir dan sangat beresiko untuk terjadinya kematian dimana keadaan janin tidak spontan bernafas dan teratur sehingga dapat menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan akibat buruk dalan kehidupan berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Bata Guru Belopa. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional dengan metode pendekatan waktu Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin berjumlah 62 responden. Alat pengumpulan data menggunakan rekam medik. Analisis data Bivariat menggunakan uji Chi Square, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 62 responden diantaranya yang mengalami asfiksia neonatorum sebanyak 52 responden dan yang tidak mengalami asfiksia neonatorum sebanyak 10 responden. Alat pengumpulan data menggunakan rekam medik, analisis data bivariat menggunakan uji Chi Square. Didapatkan hasil analisis dengan nilai p =Â 0,000 dengan demikian nilai p-value <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan asfiksia neonatorum
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Batubara A, R. Fauziah N. (2020). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSU Sakinah Lhokseumawe: Vol. 6 No. 1 April 2020. Universitas Ubudiyyah Indonesia.
Darmiati. Umar N, S. (2019). Hubungan Umur Ibu dan Paritas Terhadap Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Vol. 3, No, 2 Desember 2019. Jurnal Kesehatan Delima Plemonia Makassar.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2015-2016. Profil Kesehatan sul-sel.
Fajarriyanti Isrofiyana N. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSU PKU Muhammadiyah bantul. Vakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah. Yogyakarta.
Gilang. Et. All. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Studi di RSUD Tugurejo Semarang. Vakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Jl. Winodri No. 2A Semarang Jawa Tengah.
Halimatussakdiah. (2017). Lamanya Persalinan Kala I dan II pada Ibu Multipara dengan Apgar Score Bayi Baru Lahir: Action Journal Volume 2, Nomor 1. Mei 2017. Jl. Tgk. Mohd. Daud Beureueh 110. Banda Aceh.
Irwan Hadriani. Et. All. (2019). Faktor-Faktor yang Berhungan dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Labuang Baji Makassar. Vol 3, No. 1 September 2019: Akademik Kebidanan Plamonia Makssar.
Maulida Hanifa. (2019). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Yogyakarta.
Mukharrim M,S. et. all. (2019). Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Melalui Peran Keluarga di Kab Gowa: Jl. Urip Sumohardjo KM. 05 Kampus UMI Makassar.
Ngaziz Laili N. et. All. (2014). Pengaruh Hipnosis pada iBu Bersalin Primigravida terhadap Apgar Score Bayi Baru Lahir. Desa Taruh Kec. Tawanghardjo – Gerombongan. http://jurnalunimus.ac.id
Putri Nurita N, (2019). Analisa Faktor Penyebab Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir: Akademi Kebidanan Medika Wiyata Kediri. http://jnk.phb.aceh.id/index.php/jnk
Saptanto Agus. Et. All. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kematian Bayi Asfiksia. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Utami R.B. (2017). Resiko terjadinya Asfiksia neonatorum pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini: Poltekkes Kemenkes Pontianak. Jl. Dr. Soedarso Pontianak.
Zulala N, N. et. all. (2018). Asuhan Bidan Dan Perawat yang Tepat Mengurangi Risiko Kejadian Hipotermi pada Bayi Baru Lahir: Vol. 14, No, 1 Juni 2018. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. http://dx.doi.org/10.31101/jkk.549
DOI: https://doi.org/10.35334/borticalth.v6i2.3667
Refbacks
- There are currently no refbacks.