PARAMETER KUALITATIF MUTAN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) SETELAH IRADIASI SINAR GAMMA
Abstract
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan jenis komoditi hortikultura yang menghasilkan umbi dari keluarga Solanaceae. Kebutuhan kentang terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku kentang. Kentang banyak dibudidayakan di dataran tinggi di atas 800 m dpl, seperti Dieng, Kerinci, Pengalengan, dan Curup yang memiliki suhu 17ºC sampai dengan 20ºC sehingga tanaman kentang dapat berproduksi maksimal. Namun, di dataran tinggi mulai muncul ancaman lingkungan seperti kekeringan dan tanah longsor, sehingga mendorong para peneliti untuk mengembangkan tanaman kentang di dataran medium. Pengembangan varietas tanaman kentang untuk dataran medium terus dilakukan, salah satunya dengan induksi mutasi. Induksi mutasi dapat dilakukan dengan perlakuan bahan mutagen tertentu terhadap bagian tanaman seperti organ reproduksi. Iradiasi sinar gamma merupakan mutasi yang sering digunakan untuk menginduksi perubahan genetik di dalam sel somatik yang diturunkan, sehingga terjadi peningkatan viabilitas dan menghasilkan mutan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma terhadap berbagai variabel kualitatif 3 (tiga) varietas tanaman kentang. Perlakuan radiasi sinar gamma memberikan pengaruh yang berbeda dengan tanaman kontrol pada variabel bentuk daun, frekuensi daun menyimpang, kebiasaan tumbuh, bentuk umbi, dan sifat ketahanan terhadap penyakit. Mutan yang memberikan keunggulan dalam segi ketahanan terhadap penyakit adalah mutan D1-A11, D2- A11, D2-A4, D1-G1, D1-G2, D3-G11, D3-G12, dan D2-M11.
Kata kunci : kualitatif, kentang, iradiasi gamma, dataran medium
Full Text:
PDFReferences
Ahloowalia, B.S., Maluszynski and Nichterlein. 2004. Global Impact of Mutation- Derived Varieties. Euphytica. 135: 187 – 204.
[CIP]. International Potato Centre. 2011. Potato in tropical and subtropical highlands. http:// www.cipotato.org/ . Diakses 19 November 2014.
Devy L dan Dodo R. Sastra. 2006. Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap Kultur In Vitro Tanaman Jahe. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol 8 No. 1 April 2006 Hlm. 7-14
Effendie, K. 2003. Kentang Prosesing Untuk Agroindustri. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 24 (2): 1-3.
Ezetta, P. 2008. Prospek Pengembangan Kentang Dunia. Proceeding Seminar Pekan Kentang Nasional. Lembang. Bandung, 23 – 28 Agustus 2008.
Ismachin, M. 1988. Pemuliaan Tanaman dengan Mutasi Buatan. Jakarta :Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi. Badan Tenaga Atom Nasional.
Kooenneef, M. 1991. Variation and Mutan Selection in Plant Cell and Tissue Culture in Biotechnological Innovations. Open Universteit Nederland and Thames Polytechnic United Kingdom.
Maluszynski, M., Ahloowalia, B.S., and Sigurbjornsson, B. 1995. Aplication of in Vivo and in Vitro Mutation Techniques for Crop Improvement. Dalam: Oktafiana, Z (Ed.), Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma terhadap Pertumbuhan Anggrek Hibrid Dendrobium schulerii x May Neal Wrap secara in Vitro. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Melina, R. 2008. Pengaruh Mutasi Induksi Dengan Radiasi Sinar Gamma terhadap Keragaman Dua Spesies Philodendron (Philodendron bipinnatifidum cv. Crocodile teeth dan P. xanadu). Skripsi. Fakultas Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan)
Micke, A. and B. Donini. 1993. Induced Mutation. Dalam M.D. Hayward, N.O. Bosemark, and I. Romagosa (Eds.). Plant Breeding Principles and Prospects. Chapman & Hall. London.
Munsell Color Charts. Munsell Color. Gretagmacbeth 617 Little Britan Road. New Windsor, New York 12553-6148
Pusat PVT. 2006. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan: Kentang. Departemen Pertanian Republik Indonesia.
Pusat PVTPP. 2014. Berita Resmi PVT: Pendaftaran Varietas Lokal. No. Publikasi: 004/BR/PVL/02/2014. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Jakarta.
Samadi, B. 2007. Kentang dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Setiadi. 2009. Budidaya Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soedjono, S. 2003. Aplikasi Mutasi Induksi dan Variasi Somaklolnal dalam Pemuliaan Tanaman. Jurnal Litbang Pertanian. 22 (2): 70-78.
Soeranto, H. 2003. Peran Iptek Nuklir dalam Pemuliaan Tanaman untuk Mendukung Industri Pertanian. Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta.
Stark, J.C. dan S.L. Love. 2003. Potato Production Systems. University of Idaho Agricultural Communications. Idaho, U.S.A.
Sugiarto, A. 2001. Uji Kultivar Hasil Radiasi dan Introduksi Beberapa Kultivar Kentang (Solanum tuberosum L.). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
van Harten, A.M. 1998. Mutation Breeding. Theory and Practical Application. Cambridge Univrsity Press. New York.
Wattimena, G. A. 1992. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat antar Universitas (PAU) Bekerjasama dengan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB.
DOI: https://doi.org/10.35334/jpen.v5i2.2806
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian
   P-ISSN :             E-ISSN :                  Affiliation :
                  Â
All publications in J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.