Rancang Bangun Sistem Monitoring Dissolved Oxygen dan Power of Hydrogen pada Air Tambak Budidaya Udang Vaname Berbasis Internet of Things

Ramadhan Chairil Yustihan, Muhammad Taufiqurrohman

Abstract


The type of shrimp that is the easiest to cultivate in Indonesia and which is able to withstand disease attacks is vannamei shrimp. In this research, the aim is to be able to monitor the dissolved oxygen (DO) and power of hydrogen (PH) values in real time for pond managers so that when there is a change in DO and PH values, prompt and appropriate action can be taken. DO has an ideal value of more than 3 and PH has an ideal value of 7.5 - 8.5. In order for the system to work properly, this research uses 2 sensors as input, namely DO sensors and PH sensors, nodeMCU and Arduino as components to process DO and PH data. This system is based on the internet of things (IOT) so that the DO and PH data displayed can be viewed online. The test was carried out by comparing the results of pond equipment with thesis tools. The results obtained are that the thesis tool has a maximum error limit of 2.9% for DO sensors while for PH sensors it has a maximum error limit of 4.6%. This thesis tool also added 3 statuses for DO and PH, namely safe, alert and dangerous status.

 

Jenis udang yang paling mudah dibudidayakan di Indonesia dan yang mampu bertahan terhadap serangan penyakit yaitu udang vaname. Pada penilitian kali ini bertujuan untuk dapat memonitoring nilai dissolved oxygen (DO) dan power of hidrogen (PH) secara real time kepada pengelola tambak sehingga ketika terjadi perubahan nilai DO dan PH dapat dilakukan tindakan yang cepat dan tepat. DO mempunyai nilai ideal yaitu lebih dari 3 dan PH mempunyai nilai ideal yaitu 7,5 - 8,5. Agar sistem bekerja dengan baik, penelitian kali ini menggunakan 2 sensor sebagai input, yaitu sensor DO dan sensor PH, nodeMCU dan arduino sebagai komponen untuk memproses data DO dan PH. Sistem ini berbasis internet of things (IOT) sehingga data DO dan PH yang ditampilkan bisa dilihat secara online. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil alat tambak dengan alat. Hasil yang didapatkan yaitu alat ini mempunyai batas limit error maksimal 2,9% untuk sensor DO sedangkan untuk sensor PH mempunyai batas limit error maksimal yaitu 4,6%. Pada alat ini juga ditambahkan 3 status untuk DO dan PH, yaitu status aman, awas dan bahaya.


Keywords


Udang Vaname ; Monitoring ; Sensor DO ; Sensor PH ; IoT

Full Text:

PDF

References


Adiwijaya, D., Coco K., dan Supito. (2001). Teknis Operasional Budidaya Udang Ramah Lingkungan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Derektorat Jendral Perikanan Budidaya. Jepara: Balai Besar Pengembangan Air Payau.

Debataraja, A., Manurung R. V., dan Hiskia. (2011). Mikrotranduser Deteksi Kadar Oksigen Terlarut Aplikasi Monitoring Kualitas Air. Jurnal Ilmiah Elite Elektro. Vol. 2. No. 2.

Haliman, R.W. dan Adijaya, D. (2005). Udang Vannamei. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hendrajat, E. A. dan M. Mangampa. (2007). Budidaya Udang Vannamei Pola Tradisional Plus di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Media Akuakultur, vol. 2 No. 2. 1-4.

Komarawidjaja, Wage. (2006). Pengaruh Perbedaan Dosis Oksigen Terlarut (DO) Pada Degradasi Amonium Kolam Kajian Budidaya Udang. Jurnal Hidrosfir. Vol 1. No 1.

Kordi, M. G., dan Andi, B. T. (2009). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kordi, M.G., dan Tacung A.B. (2007). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

M. K. D. Perikanan. (2001). Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor: KEP. 41/MEN/2001 Tentang Pelepasan Varietas Udang Vaname Sebagai Varietas Unggul. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Permen KKP. (2015). Peraturan menteri kelautan dan perikanan republik Indonesia nomor 25/permen-kp/2015 tentang rencana strategis kementerian kelautan dan perikanan tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pratama R. A. dan Taufiqurrohman M. (2018). Monitoring Suhu, Kadar PH, dan Tingkat Salinitas Menggunakan Wahana Remotely Operated Vehicle (rov) Sebagai Sarana Observasi Bawah Air. Cyclotron, Vol 1 no 2. Surabaya: Universitas Hang Tuah.

Supriyadi, B. dan Androva A. (2015). Perancangan dan Pembuatan Aerator Kincir Angin Savonius Darrieus Sebagai Penggerak Pompa Untuk Aerasi Tambak. Jurnal Riptek. Vol. 9. No. 1.

Zanella A. dan Vangelista L. (2014). Internet of Things for Smart Cities. IEEE Internet of Things Journal.

Zulkarnain, M. R. (2015). Sistem Monitoring Kualitas Air Sungai yang Dilengkapi dengan Data Logger dan Komunikasi Wireless Sebagai Media Pengawasan Pencemaran Limbah Cair. Skripsi Jurusan Teknik Elektro. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.




DOI: https://doi.org/10.35334/jbit.v3i2.4246

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

logo jbit 

Address:

Gedung Dekanat, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan. Jl. Amal Lama No. 1, Tarakan, Kalimantan Utara, Indonesia. Kodepos: 77123.
Email: jbit@borneo.ac.id

Creative Commons License

All publications

by JBIT (Jurnal Borneo Informatika dan Teknik Komputer)

are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

External Link:
Official Web CE UBT