PENERAPAN SISTEM PROGRAM INTRODUKSI COASTAL CLEAN-UP DI EKOWISATA PANTAI BINALATUNG KOTA TARAKAN
Abstract
Tarakan memiliki sumberdaya hayati Pantai yang sesuai dengan ecological preference dari biota laut di Patai Binalatung yaitu kerang kapah, ikan, kepiting dan sebagainya. Besarnya potensi sumberdaya hayati laut yang tinggi harus di imbangi dengan melindungi habitat ekosistem biota tersebut terutama di daerah pantai Binalatung Kota Tarakan. Perlindungan habitat sangat penting bagi kelangsungan hidup biota laut sehingga biota laut sangat perlu dijaga kelestariannya dalam hal bersih-bersih lingkungan pantai terutama di daerah ekowisata pantai binalatung. Bersih-bersih pantai atau Coastal Clean-up merupakan kegiatan internasioal yang di kembangkan di daerah pantai untuk keberlangsungan dan perlindungan habitat ekosistem di daerah pantai. Kegiatan coastal clean-up telah dilaksanakan di daerah ekowisata Pantai Binalatung Kota Tarakan didapatkan 4 jenis sampah yang di sortir yaitu sampah dari masyarakat/warga, sampah dari budidaya rumput laut, sampah dari wisatawan, sampah dari alam. Sampah dari hasil bersih pantai sepanjang Kawasan Ekowisata Pantai Binalatung didapatkan sampah sebanyak 418,2 kg dengan komposisi distribusi jenis sampah berasal dari wisatawan sebesar 34,2 kg dengan persentase sebesar 8,2 % kemudian distribusi jenis sampah berasal dari rumput laut sebesar 138 kg dengan persentase sebesar 33,0 % kemudian distribusi jenis sampah berasal dari alam sebesar 237 kg dengan persentase sebesar 56,7% dan distribusi jenis sampah berasal dari industri sebesar 9 kg dengan persentase sebesar 2,2 %. Banyak masyarakat berminat dan tertarik dengan kegiatan ini karena merupakan salah satu bagian dari kesadaran dalam diri dalam menjaga lingkungan di sekitarnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atmoko, T. 2010. Beberapa Aspek Bioekologi
Bekantan (Nasalis larvatus
Wurmb).
Awaluddin, Y.M. 2011. Introduksi Konsep
Bersih Pantai (Coastal Clean-Up)
Di Pantai Sindangkerta, Kecamatan
Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Jurnal Harpodon. Volume 4. No. 2.
Bismark, M. Biologi Konservasi Bekantan
Nasalis varkatus. SA. Siran, A.
Syarief Mukhtar, T. Setyawati (Ed).
Departemen Kehutanan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hutan
dan Konservasi Alam. Bogor. ISBN
-979-3145-42-6.
Handaka, AA., I. Riyantini, M.Y.
Awaluddin. 2007. Kepedulian
Masyarakat Terhadap pencemaran
di wilayah pesisir Pameungpeuk
Kabupaten Garut. Jurnal Akuatika.
FPIK Unpad.
Ohkura, Y. and Kojima, A., 2007.
International Coastal Clean-Up
Campaign Coordinated by JEAN in
Japan Present state and future
prospects. The 2nd NOWPAP
Workshop on Marine Litter. 28-29
March.
Ocean Concervancy. 2011. Tracking trash
years of action for the Ocean.
Organisation Report. 43pp.
Salim, G dan Febrinaldy R. 2017.
Introduksi Program Coastal Clean-
Up di Pantai Amal Kecamatan
Tarakan Timur Kota Tarakan.
Laporan Akhir Kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berasal dari
DIPA Universitas Borneo Tarakan.
Halaman. Tidak di publikasikan.
DOI: https://doi.org/10.35334/jpmb.v2i2.514
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 JPMB (Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN : 2579-9797
P-ISSN : 2615-4323
Contact Person:
Gusriani: 082188737351
Email : jpmb.ubt@gmail.com
Website : http:// jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
Â