PERANCANGAN MASTERPLAN EKOWISATA MANGROVE BAGI KELOMPOK NELAYAN DI DESA PEMOGAN SEBAGAI DESTINASI WISATA POPULER KOTA DENPASAR
Abstract
Kelompok Usaha Bersama Simbar Segara merupakan komunitas nelayan di Desa Pemogan yang telah diberikan ijin oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, memanfaatkan Kawasan Hutan Tahura Ngurah Rai seluas 32 Ha untuk melaksanakan kegiatan pengembangan kawasan pesisir sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan pengembangan kawasan hutan mangrove tanpa merusak ekosistem mangrove dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru (resources based industries) guna mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir pada umumnya dan Simbar Segara pada khususnya. Konservasi hutan mangrove ini direncanakan menjadi destinasi wisata baru, namun dalam pengembangannya banyak sekali kebutuhan fasilitas yang belum direncanakan dengan baik. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyusun masterplan ekowisata yang dapat menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai daerah tujuan wisata terbatas, guna meningkatan pendapatan komunitas setempat, tanpa merusak lingkungan mangrove. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari empat tahap, pertama adalah tahap persiapan dimana proses administrasi; pembuatan dokumen survei; dan alat dan bahan disiapkan, kedua adalah tahap pengumpulan data dimana data primer dan sekunder dikumpulkan untuk lebih memahami dan mengetahui kondisi fisik dan non fisik lingkungan, ketiga adalah tahap penyusunan data dan analisis data, dan terakhir adalah tahap perancangan dimana masterplan ekowisata disusun. Hasil dari kegiatan berupa desain masterplan kawasan hutan mangrove, dimana berdasarkan hasil FGD dengan mitra, konsep ekowisata sangat tepat digunakan sebagai acuan penyusunan desain masterplan kawasan mangrove Simbar Segara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akis, A. (2011). The effects of mass tourism: A case study from Manavgat. Procedia Social and Behavioral Sciences, 19, 289-296.
Asyiawati, Y., & Akliyah, L. S. (2014). Identifikasi Dampak Perubahan Fungsi Ekosistem Pesisir Terhadap Lingkungan di Wilayah Pesisir Kecamatan Muaragembong. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 14(1)
Dalem, A. A. G. R. (2004). Merumuskan Prinsip-prinsip dan Kriteria Ekowisata Daerah Bali. Jurnal Bumi Lestari. 4(2): 86-90.
Damanik, D., Nasrullah., Purba, Bonaraja., Abdillah, A.D., Dariusman, S.N., Raditya, Hamidah, Muhammad., Rusata, Tatang., Faried, Annisa Ilmi. (2022). Ekonomi Pariwisata: Konsep, Pemasaran,danPembangunan.Pematangsiantar: Yayasan Kita Menulis
Fennel, D. (1999). Ecotourism, An Introduction (Vol. 125). New York: Routledge
Karimah. (2017). Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis, 51-58.
Prasandya, K. D., M. W., & Nurwasih, N. W. (2022). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Arsitektura, 01-10.
Western, D. (1995). Memberi Batasan Tentang Ekoturisme, dalam Lindberg, K. Dan Hawkins, D.E., Ekoturisme : Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola. Jakarta. PACT dan ALAMI.
DOI: https://doi.org/10.35334/jpmb.v8i3.5677
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-ISSN : 2579-9797
P-ISSN : 2615-4323
Contact Person:
Gusriani: 082188737351
Email : jpmb.ubt@gmail.com
Website : http:// jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
Â