TANTANGAN MAHASISWA CALON GURU SD UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN PASCA PPL DI KAWASAN PERBATASAN DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL DAN MERDEKA BELAJAR

Desy Irsalina Savitri

Abstract


Abstract: Every profession definitely needs renewal. Someone who is involved in a profession is demanded to be creative, if there is no renewal then the natural law of the profession will be eroded by the times. This research will explain, (1) the challenges for prospective teacher students to understand their role and (2) the educational potential in North Kalimantan which has a border area. This study uses a quantitative method used to obtain data by distributing closed questionnaires filled in by 17 respondents, namely the 2016 PGSD students about challenges faced after implementing PPL which will be evaluated and can be used as their provisions as agents of changes in the Border Area. From the results of a closed questionnaire, respondents' data came from Tanjung Selor, which included 12%, Tanjung Palas 18%, Nunukan 29%, Malinau 12%, Summit 6%, Tarakan 12%, Sebatik 6%, Krayan 6%. As many as 70.6% of prospective elementary teacher students from the University of Borneo Tarakan want to participate in advancing Education in the border region by always enriching themselves with information.

Abstrak: Setiap profesi pasti membutuhkan pembaharuan. Seseorang yang menggeluti sebuah profesi dituntut untuk kreatif, jika tidak ada pembaharuan maka secara hukum alam profesi tersebut akan tergerus oleh jaman. Penelitian ini akan memaparkan, (1)tantangan bagi mahasiswa calon guru untuk memahami peran mereka dan (2)potensi pendidikan di Kalimantan Utara yang memiliki kawasan perbatasan.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan suatu data dengan menyebarkan angket tertutup yang diisi oleh 17 responden yaitu mahasiswa PGSD Angkatan 2016 tentang tantangan yang dihadapi pasca melaksanakan PPL yang nantinya akan dievaluasi dan dapat digunakan sebagai bekal mereka sebagai agen perubahan di Kawasan Perbatasan. Dari hasil angket tertutup data responden berasal dari Tanjung selor terdapat 12%, Tanjung Palas 18%, Nunukan 29%, Malinau 12%, KTT 6%, Tarakan 12%, Sebatik 6%, Krayan 6%. Sebanyak 70,6% mahasiswa calon guru SD dari Universitas Borneo Tarakan ingin ikut serta memajukan Pendidikan di Kawasan perbatasan dengan selalu memperkaya diri terhadap informasi.


Full Text:

PDF

References


Anwar, M. H. M. 2018. Menjadi Guru Profesional. Jakarta; Prenadamedia Grup

Haryono, A.2005. Tantangan profesionalisme guru dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Dalam http://kompas.com-cetak/0601/05/opini/2341110.htm. Diunduh 27 Maret 2020

Hiryanto. 2017. Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi serta Implikasinya dalam Pemberdayaan Masyarakat. Dalam https://journal.uny.ac.id/index.php/dinamika-pendidikan/article/view/19771/ diunduh tanggal 20 Maret 2020.

Hopskins, K.R.2010. teaching how to learn in a what to learn culture. San Fransisco, CA: Jossey Bass

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta.

Sutrisno, A., dkk. Pengantar Sosial Ekonomi dan Budaya Kawasan Perbatasan. Malang; Inteligensia Media.




DOI: https://doi.org/10.35334/judikdas%20borneo.v2i1.1449

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Desy Irsalina Savitri



Contact Person:

A. Wilda Indra Nanna (Hp: 081253670923)

Ady Saputra (Hp: 082329693700)

Alamat Sekretariat:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jl. Amal Lama No.1 Kota Tarakan, North Kalimantan (Kalimantan Utara) Indonesia

 
Flag Counter

 

View My Stats