PENGEMBANGAN MEDIA INSEKTARIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SMA
Abstract
This study aims to develop and determine insectarium media's appropriateness as learning media for Class X Senior High School. This study is development research using the ADDIE development model. ADDIE stands for (Analysis-Design-Implement-valuate). The instruments used in this study were the validation sheet and the student response questionnaire sheet. Previously, the product has been validated by material experts, media experts, and biology teachers. Based on the assessment of material experts, media experts, and biology teachers, the product quality is declared excellent and suitable for use as a learning medium. Material experts rated products with a percentage of 80% (feasible category), media experts rated products with a percentage of 80% (feasible category), biology teachers rated products with a very feasible category (94.5%). Meanwhile, the student response obtained an assessment with 82.87% and was categorized as feasible. Therefore, it can be concluded that the insectarium media is suitable for use as a learning medium for class X students.
Keywords: Insectarium, Learning Media, Class X Senior High School
Full Text:
PDFReferences
Ade. (2013). Modul Pelatihan Pengenalan Inventarisasi Flora Fauna Serangga; Bandung
Aditama, R. C., & Kurniawan, N. (2013). Struktur Komunitas Serangga Nokturnal Areal Pertanian Padi Organik pada Musim Penghujan di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Biotropika: Journal of Tropical Biology, 1(4), 186-190.
Afifah, N. M., Sudarmin, S., & Widianti, T. (2014). Efektivitas Penggunaan Herbarium Dan Insektarium Pada Tema Klasifikasi Makhluk Hidup Sebagai Suplemen Media Pembelajaran Ipa Terpadu Kelas VII MTs. Unnes Science Education Journal, 3(2).
Arofah, S., & Tjahjaningrum, I. T. D. (2013). Pengaruh habitat termodifikasi menggunakan serai terhadap serangga herbivora dan produktivitas padi varietas IR-64 di Desa Purwosari, Pasuruan. Jurnal Sains dan Seni ITS, 2(3), E258-E263.
Azhar, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Borror, D. J., Triplehorn, C. A., & Johnson, N. J. (1992). Pengenalan pelajaran serangga. Gadjah Mada University.
BSNP, T. (2009). Standar lsi Pendidikan Tinggi.
Bulbert, M., Gollan, J., & Carter, G. (2007). The invertebrate Collection Manual: A guide to traditional invertebrate collection methods. Australian Museum. Australia: AU.
Dewi, Nurhamidah (2015). Pengembangan Insektarium Disertai Buku Pedoman Pembuatan Koleksi Serangga Sebagai Media Praktikum Untuk Siswa Kelas X SMA/MA. Yogyakarta
Endang, M. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Fatmawati, H., Mardiyana, M., & Triyanto, T. (2014). Analisis berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan polya pada pokok bahasan persamaan kuadrat (penelitian pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2013/2014). Jurnal Pembelajaran Matematika, 2(9).
Giyatmi (2016). Membudayakan Menulis Buku Ajar. Disajikan pada Worshop Budaya Menulis di Kampus. Jakarta
Hadi, M. (2009). Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta: Garaha Ilmu
Hiiesaar, K., Metspalu, L., Lääniste, P., Jõgar, K., Kuusik, A., & Jõudu, J. (2003). Insect pests on winter oilseed rape studied by different catching methods. Agronomy research, 1(1), 17-29.
Husein, Umar (2007). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Hanifah. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Papan Flanel Pada Mata Pelajaran Membuat Lenan Rumah Tangga Bagi Siswa Tunagrahita Smplb Di Slb Negeri Pembina Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta
Jumar. (2000). Entomologi Pertanian. Jakarta: Renika Cipta
Khairoh, L., Rusilowati, A., & Nurhayati, S. (2014). Pengembangan buku cerita IPA terpadu bermuatan pendidikan karakter peduli lingkungan pada tema pencemaran lingkungan. Unnes Science Education Journal, 3(2).
Mayasari, S. (2013). Pengembangan Insektarium Ordo Coleoptera Sebagai Media Praktikum Biologi SMA. (Artikel Ilmiah) Universitas Jambi.
Prastowo, A. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Primiani, C. N., & Susianingsih, M. D. (2010). Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar biologi melalui pendekatan kontekstual dengan media herbarium dan insektarium. Paedagogia, 13(1).
Pribadi, B. A. (2009). Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 35.
Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Purwatiningsih. (2012). Kajian Komposisi Serangga Polinator Pada Tumbuhan Penutup Di Poncokusumo- Malang Berk Penel. Hayati: Malang
Ruslan, H. (2009). Komposisi dan keanekaragaman serangga permukaan tanah pada habitat hutan homogen dan heterogen di Pusat Pendidikan Konservasi Alam (PPKA) Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Vis Vitalis, 2(1), 43-44.
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rohman, M., & Amri, S. (2013). Strategi dan desain pengembangan sistem pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka
Sadiman, A. S. (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Santyasa, I Wayan. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Departemen
Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Ganesha
Sulistyarsi, A. (2010). Penggunaan Media Herbarium dan Insectarium dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan MIPA, 2(1), 3-14.
Susanti dan Zulfiana. (2016). Jenis- jenis media pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Suheriyanto, Dwi. 2008. Ekologi serangga. UIN-Maliki Press, Malang. ISBN 9979-24-3022-9
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.35334/biopedagogia.v3i1.1846
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstracted/Indexed by: