PENERAPAN MODEL PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI SMP NEGERI 10 TARAKAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan menerapkan model PAKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Di SMP Negeri 10 Tarakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus. Pada tiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan, dengan tahapan pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, Tes Hasil Belajar, dan Lembar Kerja siswa. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VII Di SMP Negeri 10 Tarakan. Pada siklus I 50% dan siklus II mengalami peningkatan yaitu 79%. Nilai siswa secara klasikal yang diperoleh tersebut telah mencapai indikator ketuntasan yaitu 75%. Hasil pengamatan aktivitas guru mengajar siklus I dengan skor 71% dengan kategori baik, siklus II dengan skor 74% masuk kedalam kategori baik dan hasil aktivitas siswa siklus I memperoleh persentase 64% untuk pertemuan 1 dengan kategori cukup dan pada pertemuan kedua memperoleh persentase 76% dengan kategori baik, siklus II pada pertemuan I memperoleh persentase 80% dan pertemuan kedua memperoleh persentase 84% masuk dalam berkategori sangat baik.
Kata Kunci : Model Pembelajaran PAKEM, Hasil Belajar IPA
Â
Â
This study aims to improve science learning outcomes by applying the PAKEM model to improve learning outcomes at SMP Negeri 10 Tarakan. This type of research is Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles. Each cycle consists of two meetings, with stages: planning, action, observation, and reflection. The instruments used in this study are teacher activity observation sheets, student activities, learning outcomes tests, and student worksheets. The results showed that the PAKEM learning model could improve science learning outcomes for seventh-grade students at SMP Negeri 10 Tarakan. In the first cycle, 50% and the second cycle increased by 79%. The classical student scores obtained have reached the completeness indicator, namely 75%. The results of observations of teacher teaching activities in cycle I with a score of 71% with a good category, cycle II with a score of 74% fall into the good category and the results of student activity in cycle I get a percentage of 64% for meeting 1 with a good category and at the second meeting a percentage of 76% with good category, cycle II at the first meeting obtained a percentage of 80% and the second meeting obtained a percentage of 84% included in the very good category.
Keywords: PAKEM Learning Model, Science learning outcomes
ÂFull Text:
PDFReferences
Akbar, S. D. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran cetakan kelima. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Andarbeni, S. L. (2013). Studi Tentang Tentang Kemampuan Interaksi Sosial Anak Kelompok a Dalam Kegiatan Metode Proyek Di Tk Plus Al-falah Pungging Mojokerto. Jurnal BK Unesa, 4(1).
Arends, R. I. (2012). Learning to teach: Belajar untuk mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2012) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Rineka Cipta. Jakarta.
Darsono, M. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
Daryanto. (2013). Média Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Média .
Dimyati & Mujiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ftiria, N. N. (2014). Penerapan Teknik Probing-Prompting dalam Pembelaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzah, A. dan Muhlisrarini (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Harjanto. (2011). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Masnur, M. (2012). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, H.E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nashar. (2012). Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Nasution, (2006), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Oktaviana, M., Nurhanurawati, Djalil, A. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Probing-Prompting terhadap Pemahaman Konsep Matematis. Jurnal Pendidikan Universitas Lampung. 1(5): 1-11
Purwanto, A. E. (2010). Peningkatan kemampuan menulis narasi dengan model pakem pada siswa kelas IV SDN Temenggungan 01 Kabupaten Blitar. SKRIPSI Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah-Fakultas Ilmu Pendidikan UM.
Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Jakarta: Raja Gtafindo Persada.
Rustina, S. P. B., Zulaikha, S., & Wiyasa, I. K. N. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Gi Berbantuan Media Konkret Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus II Tampaksiring. MIMBAR PGSD Undiksha, 2(1).
Sa’idah, N. U. (2010). Peningkatan pemahaman konsep-konsep IPA melalui pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada siswa kelas V SD Negeri Sondakan no. 11 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010. Skripsi. Universitas Negeri Sebelas Maret.
Sahertian. (2008). Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sardiman. (2007). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi ke-6. Bandung : Tarsito
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatn Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata & Syaodih, N. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Remaja Rosda Karya.
Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pusaka
Swarjawa, I. W. E., Suarjana, M., & Garminah, N. N. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V di SD Negeri 1 Sebatu. Mimbar PGSD Undiksha, 1(1).
Trianto (2009). Mendesain Model Pembelajaran Invatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group.
Widyastuti, D. A., Ganing, N. N., & Ardana, I. K. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Antosari Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan. Mimbar PGSD Undiksha, 2(1).
DOI: https://doi.org/10.35334/bjbe.v3i2.2327
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Contact Person :
Dewi Retnaningati, S.Pd., M.Sc.
Biology Education Departement
Faculty of Teacher Training and Education
University of Borneo Tarakan
Amal Lama St. No. 1
Tarakan City, North Kalimantan, Indonesia
Mobile Phone (Telp./WA): 082313986329
INDEXING BY: